Warga Resah, Abu Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Picu Kekhawatiran Limbah Berbahaya

- 22 April 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi pembakaran batu bara
Ilustrasi pembakaran batu bara /Pixabay/Steve Buissinne/

Namun, pihak berwenang mengatakan abu tersebut tidak menunjukkan karakteristik berbahaya, sementara undang-undang masih ada untuk mengatur bagaimana limbah tersebut harus ditangani.

Direktur Jenderal Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan negara lain juga tidak mengklasifikasikan fly ash dan bottom ash sebagai bahan berbahaya. 

Ini termasuk Australia, Kanada, Jepang, Rusia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Tujuan utama di mana Indonesia mengekspor batubaranya, termasuk China, India dan Korea Selatan juga tidak menganggap abu seperti itu berbahaya, katanya.

Baca Juga: Proses Pencarian Kapal KRI Nanggala 402, Indonesia Dapat Bantuan Tim Penyelamat dari Negara Tetangga

Indonesia merupakan penghasil batu bara terbesar dunia dan lebih dari separuh energinya dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang mengeluarkan karbon dioksida dan diyakini sebagai sumber gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. 

Meskipun Indonesia telah meratifikasi perjanjian Paris tentang perubahan iklim dan berjanji untuk mengurangi setidaknya 29 persen emisi karbonnya pada tahun 2030, pemerintah mengatakan bauran energinya masih akan bergantung pada batu bara dalam beberapa tahun ke depan.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini