Waspada! Kasus Covid-19 di India Semakin Membeludak, Hingga Kini Tercatat Hampir Mencapai 20 Juta Kasus

- 3 Mei 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi covid-19
Ilustrasi covid-19 /Bayu/Unsplash/Martin Sanchez

KABAR BESUKI – Kasus Covid-19 di India pada hari Senin, 3 Mei 2021 dilaporkan lebih dari 300.000 kasus virus korona baru selama 12 hari berturut-turut, menjadikan beban kasus keseluruhannya sekitar 20 juta, karena ilmuwan memperkirakan puncak infeksi dalam beberapa hari mendatang.

Dengan 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir, total infeksi di India mencapai 19,93 juta, sementara total kematian naik 3.417 menjadi 218.959, menurut data kementerian kesehatan.

Pakar medis mengatakan angka nyata di seluruh negeri 1,35 miliar mungkin lima hingga 10 kali lebih tinggi dari penghitungan resmi.

Baca Juga: Kabarnya, Korea Utara Akan Lewatkan Kualifikasi Piala Dunia Karena Khawatir Terhadap Pandemi COVID-19

Kementerian kesehatan menawarkan secercah harapan, melaporkan bahwa kasus positif relatif terhadap jumlah tes yang dilakukan turun pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak 15 April 2021. Kasus virus korona India dapat mencapai puncak antara 3-5 Mei, menurut tim ilmuwan menasihati pemerintah, beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya karena virus telah menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Rumah sakit telah terisi penuh, pasokan oksigen medis menipis dan kamar mayat serta krematorium telah dibanjiri karena negara tersebut menangani lonjakan kasus.

Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan untuk mencoba dan membendung infeksi, tetapi pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan kuncian nasional, khawatir tentang dampak ekonomi.

Baca Juga: Perenang Asal Myanmar, Win Htet Oo Menolak untuk Ikuti Olimpiade Akibat Kudeta yang Sedang Berlangsung

“Menurut pendapat saya, hanya perintah tinggal di rumah nasional dan menyatakan keadaan darurat medis yang akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan saat ini,” kata Dr. Bhramar Mukherjee, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Michigan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS straitstimes


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x