Pelaku Penyeraangan Umat Muslim di Kanada Diduga Tertawa saat Ditangkap Pihak Kepolisian

- 10 Juni 2021, 20:54 WIB
Pelaku Penyeraangan Umat Muslim di Kanada Diduga Tertawa saat Ditangkap Pihak Kepolisian
Pelaku Penyeraangan Umat Muslim di Kanada Diduga Tertawa saat Ditangkap Pihak Kepolisian /Tangkapan Layar/YouTube/Tawaf TV/

KABAR BESUKI - Pasangan suami istri Salman Afzaal dan istrinya Madiha Salman beserta putri dan ibu Salman meninggal setelah sebuah truk hitam menabrak mereka saat sedang berjalan-jalan sore. 

Fayez, anak Salman yang berusia sembilan tahun, selamat. Kejadian ini adalah peristiwa tragis yang diduga kuat terjadi karena kebencian terhadap Muslim. 
 
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut pembunuhan satu keluarga muslim di kota London, Ontario, sebagai serangan teror.
 
 
"Ini adalah serangan teroris, dimotivasi oleh kebencian, di jantung salah satu komunitas kami," kata Trudeau di House of Commons dikutip Kabar Besuki dari Reuters, Selasa, 8 Juni 2021.
 
Trudeau pun berjanji bertindak lebih banyak untuk membongkar kelompok-kelompok ekstremis sayap kanan. 
 
Ia menuturkan akan memerangi kejahatan kebencian secara online dan offline. 
 
 
Ia mengatakan akan melakukan hal sama seperti waktu membongkar kelompok ekstremis sayap kanan Proud Boys. "Dengan menambahkan mereka ke daftar teror Kanada," ucap dia.
 
Mereka ditabrak ketika sedang berjalan-jalan sore di dekat rumah mereka. Aksi tersebut merupakan kejahatan rasial yang direncanakan.
 
"Ini adalah kota kami," kata Bilal Rahhal, ketua Masjid Muslim London, menuturkan kepada massa.
 
 
"Jangan biarkan siapa pun membuat Anda berpikir sebaliknya karena warna kulit Anda, keyakinan Anda, atau di mana Anda dilahirkan. Ini adalah kota kami dan kami tidak akan ke mana-mana," sambung Rahhal.
 
Nathaniel Veltman, pelaku penyerangan terhadap satu keluarga Muslim di Kota London, Kanada disebut sempat tertawa saat kejadian.
 
Dilansir dari London Free Press of Canada, seorang sopir taksi yang sempat bertemu Veltman menceritakan kejadian itu. 
 
 
Sopir itu mengaku sedang beristirahat di luar Cherryhill Village Mall saat melihat sebuah truk pickup hitam masuk ke area parkir dan berhenti di belakang taksinya.
 
Adapun pengakuan dari sopir taksi ini disampaikan atasannya yakni Presiden Yellow Taxi London, Hassan Savehilaghi.
 
Savehilaghi mengatakan karyawannya itu mengaku trauma untuk bercerita soal pengalamannya bertemu Veltman.
 
 
Menurut cerita sopir taksi tersebut, Veltman mengenakan rompi anti peluru, helm bergaya militer, dan baju bergambar swastika.
 
Sopir pikap yakni Veltman, mengatakan kepada sopir taksi untuk menelepon polisi karena dia baru saja membunuh seseorang.
 
"Itu hancur dipenuhi darah," kata Savehilaghi, menggambarkan kondisi body depan pickup.
 
 
"Ketika mereka (polisi) mengeluarkannya dari kendaraan, dia tertawa," kata Savehilaghi, menambahkan bahwa Veltman diduga meminta sopir taksi untuk merekam penangkapannya.
 
"Dia (sopir taksi) benar-benar trauma. Ini menakutkan. Anda sendirian," kata Savehilaghi.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x