Arab Saudi Membatasi Jamaah Haji Akibar Pandemi Covid-19 Pada Bulan Juli Mendatang

- 13 Juni 2021, 16:01 WIB
Arab Saudi Membatasi Jamaah Haji Akibar Pandemi Covid-19 Pada Bulan Juli Mendatang
Arab Saudi Membatasi Jamaah Haji Akibar Pandemi Covid-19 Pada Bulan Juli Mendatang /Ilustrasi kabah/Haidan/Unsplash

KABAR BESUKI - Arab Saudi telah membatasi haji tahunan untuk warga dan penduduk, serta menetapkan jumlah maksimum sebesar 60.000 jamaah dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Keputusan itu diumumkan pada Sabtu, 12 Juni 2021 oleh Kementerian Haji dan Umrah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

Jamaah, yang dijadwalkan pada akhir Juli, akan dibatasi untuk mereka yang telah divaksinasi dan berusia di bawah 65 tahun tanpa penyakit kronis, kata media pemerintah.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Umumkan Kuota Haji 2021 Dibatasi: Terbukti Keputusan Pemerintah Kita Tepat Alhamdulillah

Ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut bahwa Arab Saudi menjadi tuan rumah haji dengan jumlah jamaah diperkecil di tengah pandemi virus Covid-19.

Haji biasanya membawa jutaan jamaah ke tempat-tempat ibadah yang padat dan bisa menjadi sumber utama penyebab penularan virus.

Hanya 10.000 muslim yang ambil bagian tahun lalu, jauh dari 2,5 juta yang berpartisipasi dalam ibadah haji tahunan pada 2019.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Akhirnya Membuka Ibadah Haji 2021, Kuota Hanya Terbatas untuk Orang-orang Ini Saja

Dalam relaksasi pembatasan Covid-19 Oktober lalu, Arab Saudi membuka Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan dan sebagian melanjutkan ibadah umrah sepanjang tahun.

Batas jamaah ibadah umrah adalah 20.000 sehari, dengan total 60.000 jamaah diperbolehkan untuk melakukan salat harian di masjid.

Umrah biasanya menarik jutaan umat muslim dari seluruh dunia setiap tahun. Pihak berwenang mengatakan umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda.

Baca Juga: Politisi PDIP 'Senggol' Rocky Gerung yang Bahas Soal Haji: Urus Dirinya Sendiri Belum Bener Mau Urus Negara

Batu Hitam yang berada di Ka'bah tetap di luar jangkauan.

Dilansir Kabar Besuki dari laman CNA, kementerian haji mengatakan, mengingat apa yang disaksikan seluruh dunia dengan pandemi virus Covid-19 dan munculnya varian baru, otoritas terkait terus memantau situasi kesehatan global.

“Mengingat kerumunan besar yang melakukan haji, menghabiskan waktu lama di banyak tempat dan tempat-tempat tertentu memerlukan tingkat pencegahan kesehatan tertinggi,” tambahnya dalam pernyataan yang dibawa oleh Saudi Press Agency.

Haji yang diperkecil mewakili hilangnya pendapatan besar bagi kerajaan, yang sudah terhuyung-huyung dari guncangan ganda dari perlambatan yang disebabkan oleh virus dan jatuhnya harga minyak.

Baca Juga: Calon Jamaah Tak akan Bisa Haji Seumur Hidup Apabila Lakukan Tarik Dana Haji, Begini Penjelasan Kepala BPKH

Haji dan umrah sepanjang tahun bersama-sama menghasilkan sekitar 12 miliar per tahun atau Rp 170 triliun.

Tahun lalu, pers asing dilarang haji, yang biasanya merupakan acara media global yang besar.

Arab Saudi sejauh ini telah mencatat lebih dari 460.000 infeksi virus, termasuk 7.536 kematian.

Kementerian kesehatan mengatakan, telah memberikan lebih dari 15 juta dosis vaksin virus, di negara dengan populasi lebih dari 34 juta.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Alasan Arab Saudi Belum Umumkan Operasional Pelaksanaan Ibadah Haji 2021, Ternyata Begini

Namun serangkaian bencana mematikan selama bertahun-tahun, termasuk penyerbuan tahun 2015 yang menewaskan hingga 2.300 jemaah, telah memicu kritik terhadap manajemen kerajaan.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: CNA


Tags

Terkini

x