PBB Serukan Penghentian Pasokan Senjata ke Myanmar dan Mendesak Junta Militer Bebaskan Aung San Suu Kyi

- 19 Juni 2021, 13:35 WIB
Ilustrasi logo atau lambang PBB sebagai tempat berkumpulnya negara-negara di dunia saling kerjasama dan mendukung beberapa kebijakan/
Ilustrasi logo atau lambang PBB sebagai tempat berkumpulnya negara-negara di dunia saling kerjasama dan mendukung beberapa kebijakan/ //psc631798/pixabay

 "Ini mendelegitimasi junta militer, mengutuk penyalahgunaan dan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri dan menunjukkan isolasi di mata dunia,” kata Olof Skoog.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah mendorong Majelis Umum untuk bertindak agar kedamaian di Myanmar segera tercipta.

"Kita tidak bisa hidup di dunia di mana kudeta militer menjadi norma. Ini sama sekali tidak dapat diterima," papar Antonio Guterres.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan Perubahan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2021, Berikut Daftar Lengkapnya

Seperti yang diketahui, militer melakukan penolakan kepada pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Myanmar dan mengatakan pemilu yang diadakan oleh pemerintah tersebut terjadi kecurangan dan penipuan dalam pemilihan November.

Sehingga menjadi alasan pihak junta militer melakukan kudeta.  Namun menurut pengamat internasional mengatakan pemungutan suara tersebut sudah adil.

Sebagai informasi, menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik pasukan junta telah membunuh lebih dari 860 orang sejak kudeta. Namun hal itu disangkal oleh pihak Junta militer, ia mengatakan jumlahnya jauh lebih rendah.

Resolusi PBB menyerukan militer Myanmar untuk segera menghentikan semua kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai dan mengakhiri pembatasan di internet dan media sosial.

Baca Juga: 3 Dosa Mertua Paling Sering Dilakukan Kepada Menantu, Nomor 2 Selalu Terjadi

Majelis Umum juga meminta Myanmar untuk segera menerapkan konsensus lima poin yang dibuat junta dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk menghentikan kekerasan dan memulai dialog dengan lawan-lawannya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah