KABAR BESUKI - Thailand memberlakukan larangan pertemuan publik secara nasional dan sedang mempertimbangkan lebih banyak pembatasan pergerakan.
Hal ini terjadi karena pihak berwenang melaporkan rekor jumlah kasus baru dan kematian pada Sabtu, 17 Juli 2021, meskipun telah berlaku lockdown di Bangkok dan sembilan provinsi lain minggu ini.
Gugus tugas Covid-19 negara tersebut melaporkan 10.082 kasus Covid-19 baru dan 141 kematian baru, sehingga jumlah total infeksi menjadi 391.989 kasus dan 3.240 kematian sejak pandemi melanda.
Baca Juga: Jokowi Larang Menteri Bepergian ke Luar Negeri Selama PPKM Darurat, Kecuali Menlu
Larangan pertemuan publik telah diberlakukan, dengan hukuman maksimum hukuman penjara dua tahun atau denda hingga 40.000 baht atau keduanya.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan lebih banyak pembatasan untuk kedepannya.
Hal ini disebabkan karena negara itu sedang menghadapi wabah Covid-19 terburuk, didorong oleh varian Alpha dan Delta Covid-19 yang sangat mudah menular sejak awal April lalu.
“Ada kebutuhan untuk memperluas langkah-langkah untuk membatasi pergerakan orang sebanyak mungkin dan menutup lebih banyak fasilitas sehingga hanya menyisakan yang penting saja,” kata Prayuth sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Straitstimes.