Ibu Hamil di Negara Inggris Didesak untuk Melakukan Vaksin Covid-19, untuk Mencegah Penularan Virus

- 1 Agustus 2021, 10:30 WIB
ilustrasi Ibu Hamil di Negara Inggris Didesak untuk Melakukan Vaksin Covid-19, untuk Mencegah Penularan
ilustrasi Ibu Hamil di Negara Inggris Didesak untuk Melakukan Vaksin Covid-19, untuk Mencegah Penularan /Unsplash/Artem Podrez/

KABAR BESUKI - Otoritas kesehatan Inggris telah mendesak lebih banyak wanita hamil untuk mendapatkan suntikan virus Covid-19 setelah sebuah penelitian nasional menemukan varian Delta tampaknya meningkatkan risiko gejala parah.

Jacqueline Dunkley-Bent, kepala petugas kebidanan untuk Inggris, menulis kepada dokter umum dan bidan pada hari Jumat 30 Juli 2021 mendesak mereka untuk ibu hamil mendapatkan suntikan karena data baru menunjukkan peningkatan penyakit parah di antara mereka yang dirawat di rumah sakit dengan gejala virus.

Dia mengatakan, menyuruh wanita hamil untuk "melindungi diri mereka sendiri dan bayi mereka," Ujar Jacqueline.

Baca Juga: Australia Lockdown, Warga Dapat Bantuan 8 Miliar Seminggu, Diperpanjang Hingga 28 Agustus 2021

Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) dan Royal College of Midwives juga telah merekomendasikan vaksinasi pada wanita hamil.

Kesehatan Masyarakat Inggris telah mengatakan mereka merekomendasikan wanita hamil untuk mendapatkan vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech karena mereka telah diberikan kepada lebih dari 130.000 wanita hamil di Amerika Serikat.

Sebuah makalah berdasarkan data nasional yang dikumpulkan oleh Sistem Pengawasan Obstetri Inggris, yang diterbitkan online pada 25 Juli, menemukan bahwa proporsi wanita hamil yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi sedang hingga berat meningkat "secara signifikan" setelah varian Delta menjadi dominan pada Mei.

Baca Juga: Tidak Hanya Manusia Ternyata Ular Piton Juga Bisa Kecanduan Sabu-sabu

Makalah oleh para peneliti Universitas Oxford menemukan bahwa wanita hamil yang dirawat di rumah sakit selama gelombang Delta lebih mungkin terkena pneumonia, dengan sepertiga membutuhkan bantuan pernapasan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkini

x