Meskipun mereka lebih lambat dari rudal balistik tradisional, yang terbang ke luar angkasa sebelum kembali pada lintasan curam dengan kecepatan lebih tinggi, rudal hipersonik dapat bermanuver, membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.
Selain China dan AS, beberapa negara lain juga sedang menggarap teknologi hipersonik.
Rusia dan Korea Utara sama-sama mengklaim telah berhasil meluncurkan uji coba rudal hipersonik.
Sementara itu, India, Jepang, Australia, Perancis dan Jerman sedang dalam proses mengembangkan senjata semacam itu, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan Agustus oleh US Congressional Research Service (CRS).***