KABAR BESUKI – Topan dahsyat yang melanda Filipina pada Kamis, 16 Desember 2021 lalu membuat warga mengalami krisis kebutuhan air dan makanan.
Badai, yang dikenal secara lokal sebagai Odette, adalah topan super dengan kecepatan hembusan angin berkelanjutan maksimum hingga 195 kilometer per jam.
Lebih dari 300.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka ketika topan melanda wilayah tengah dan selatan Filipina.
Akibat dari topan tersebut, jaringan komunikasi di berbagai daerah mengalami kerusakan dan terputus.
Lebih dari 18.000 tentara dan personel darurat bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan di Filipina.
Mark Timbal, juru bicara badan bencana nasional, menyebutkan bahwa telah terjadi kerusakan parah di pulau Siargao serta di kota Surigao di pulau tetangga Mindanao.
Baca Juga: New York Larang Penggunaan Gas Alam di Gedung-gedung Baru, Ternyata Ini Alasannya
Ia juga menyebut, komunikasi masih terputus di Siargao dan Surigao.