Pada hari Sabtu, beberapa wanita yang bepergian sendiri diberi izin untuk naik penerbangan Ariana Airlines ke provinsi Herat barat, kata pejabat itu.
Namun, pada saat izin diberikan, mereka telah ketinggalan pesawat, katanya.
Baca Juga: Demi Menangkal Agresi Militer Rusia, Ukraina Minta SWIFT Putus Sambungan Keuangan Global Milik Rusia
Presiden bandara dan kepala polisi, baik dari gerakan Taliban dan ulama Islam, bertemu Sabtu dengan pejabat maskapai.
Masih belum jelas apakah Taliban akan mengecualikan perjalanan udara dari perintah yang dikeluarkan beberapa bulan lalu yang mengharuskan perempuan bepergian lebih dari 72 kilometer untuk ditemani oleh kerabat laki-laki.
Pejabat Taliban yang dihubungi oleh The Associated Press tidak menanggapi beberapa permintaan komentar.***