KABAR BESUKI – Seperti yang dilansir Kabar Besuki dari Channel News Asia, lebih dari 90 orang di kapal yang penuh dan sesak tenggelam di Laut Mediterania.
Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah kelompok kemanusiaan. Mereka mengungkapkan bahwa kapal tersebut berisi para migran yang berangkat dari Afrika Utara untuk mencari kehidupan yang lebih layak ke Eropa.
Pada Jumat malam, Doctors Without Borders mengatakan para migran masih berada di kapal yang meninggalkan Libya pekan lalu tersebut. Tidak jelas kapan tepatnya kapal itu mengalami masalah, kata Juan Matias Gil, kepala misi kelompok itu.
Baca Juga: Rusia Terus Kekurangan Obat Setelah Dimulainya Perang Ukraina
Kelompok itu, yang juga dikenal dengan akronim Prancis MSF, mengatakan sebuah kapal tanker minyak menyelamatkan empat migran Sabtu pagi di perairan internasional. Para penyintas melaporkan bahwa mereka berada di kapal bersama sekitar 100 migran lainnya.
MSF juga mengatakan kapal tanker itu tidak menanggapi seruannya untuk tidak mengembalikan para migran ke Libya. Karena para penyintas itu akan kembali mengalami penahanan, pelecehan dan perlakuan yang buruk.
MSF juga mendesak Italia dan Malta untuk menetapkan tempat aman bagi para penyintas sebelum terlambat. Kelompok itu juga meminta badan perlindungan perbatasan Uni Eropa Frontex dan badan-badan UE lainnya untuk mengungkap rincian insiden tersebut.
Para migran yang putus asa secara teratur berusaha menyeberangi Laut Tengah dari negara Afrika Utara dalam upaya untuk mencapai pantai Eropa. Mereka mempertaruhkan nyawa menyebrangi lautan demi kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Omicron di Puncak Tertinggi China dengan Subtipe Baru, Dilaporkan Melebihi 13 Ribu Kasus Harian