Sanksi Berat Terhadap Rusia atas Ukraina, Amerika Serikat Siap Melakukan Boikot

- 7 April 2022, 15:19 WIB
Ilustrasi Sanksi Berat Rusia
Ilustrasi Sanksi Berat Rusia /Pixabay/

Para pembuat kebijakan Barat mengecam pembunuhan di Bucha sebagai kejahatan perang, dan pejabat Ukraina mengatakan kuburan massal di dekat sebuah gereja berisi antara 150 sampai 300 mayat.

Baca Juga: HYBE Bantah Tuduhan yang Diberikan ke Kim Garam LE SSERAFIM: Itu Semua Tidak Benar

Rusia mengatakan mereka terlibat dalam operasi militer khusus yang dirancang untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina. 

Ukraina dan pemerintah Barat menolak itu sebagai dalih palsu untuk invasinya.

Rusia terus bersiap melakukan serangan untuk mendapatkan kendali penuh atas wilayah timur Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri serta pelabuhan selatan Mariupol yang terkepung, tempat puluhan ribu orang terperangkap, staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan Rabu malam.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka tidak dapat membantu pengungsi dari kota garis depan timur Izyum atau mengirim bantuan kemanusiaan, karena kota itu sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia.

Banyak orang di kota timur Derhachi, tepat di utara Kharkiv dan dekat perbatasan dengan Rusia, telah memutuskan untuk pergi selagi bisa.

Baca Juga: Kim Garam LE SSERAFIM Dituduh Lakukan Penindasan di Sekolah, Netizen Bongkar Ini

Bangunan telah rusak parah oleh artileri Rusia. Kharkiv sendiri telah dihantam oleh serangan udara dan roket sejak awal.

Mykola, ayah dari dua anak di Derhachi yang menolak memberikan nama keluarganya, mengatakan bahwa dia bisa mendengar bunyi bom setiap malam, dan telah berjongkok bersama keluarganya di koridor rumah mereka.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x