Jerman Kesal dengan Penolakan Ukraina Terhadap Kunjungan Presiden

- 14 April 2022, 17:26 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz merasa kesal dengan penolakan kunjungan Presiden
Kanselir Jerman Olaf Scholz merasa kesal dengan penolakan kunjungan Presiden /Reuters

Baca Juga: Tersangka Penembakan Kereta Bawah Tanah di New York City Ditangkap, Diduga Hadapi Tuduhan Terorisme

Steinmeier telah mengkritik keras perang Rusia dan Ukraina serta meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menarik pasukannya.

Penutupan itu muncul di tengah diskusi dalam koalisi pemerintahan Scholz tentang apakah Jerman harus mengizinkan pengiriman senjata berat seperti tank ke Ukraina saat negara itu bersiap menghadapi serangan Rusia yang ditingkatkan dari timur.

Jerman melanggar tradisi setelah invasi Rusia memasok senjata ke Ukraina tetapi menghadapi kritik dari Kyiv karena dianggap ragu dan lamban dalam menyediakan senjata dilansir Kabar Besuki dari moneycontrol.

Seorang penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovyc, mengatakan kepada televisi ARD Jerman bahwa dia tidak tahu alasan keputusan menolak kunjungan Steinmeier tetapi mengisyaratkan bahwa Kyiv ingin bertemu dengan Scholz.

Seorang anggota parlemen senior dengan salah satu dari tiga partai di Jerman, Wolfgang Kubicki mengatakan dia tidak berpikir Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky disarankan untuk menolak kunjungan Steinmeier.

Baca Juga: Remaja yang Terbunuh dalam Penusukan di Sydney Sedang Mengandung

“Saya tidak bisa membayangkan bahwa kanselir akan melakukan perjalanan ke negara yang menunjuk kepala negara kita sebagai orang yang tidak diinginkan,” katanya kepada kantor berita Jerman dpa.

Anggota partai parlemen partai pemerintah yang lain, Juergen Trittin, mengatakan kepada surat kabar RND bahwa langkah itu adalah keberhasilan propaganda besar bagi Vladimir Putin.

Steinmeier, yang menjadi presiden pada 2017, menjabat dua kali sebagai menteri luar negeri mantan Kanselir Angela Merkel dan sebelumnya sebagai kepala staf mantan Kanselir Gerhard Schroeder, selama waktu itu Jerman melakukan dialog dengan Putin dan memupuk hubungan yang erat.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Money Control


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x