“Selama seminggu terakhir, ada beberapa kemajuan penting dengan penyelidikan lebih lanjut dan beberapa perbaikan hipotesis kerja,” menurut Easterbrook Filipina yang merupakan salah satu program hepatitis global WHO pada konferensi pers.
Mereka mengatakan Inggris telah mengoordinasikan serangkaian studi komprehensif yang melihat genetika anak-anak yang terkena dampak, respon kekebalan mereka, virus, dan studi epidemiologi lebih lanjut.
WHO pertama kali mendapatkan informasi tentang Hepatitis akut ini pada 5 April 2022 dari Skotlandia. Dengan 10 kasus Hepatitis terdeteksi pada anak-anak dibawah umur 10 tahun.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat mengatakan bahwa pada hari Jumat sedang menyelidiki 109 kasus Hepatitis akut, termasuk lima kematian yang dilaporkan.
“Saat ini hipotesis utama yang melibatkan penyakit ini adalah adenovirus, namun dengan ini kami juga masih mempertimbangkan peran penting COVID juga, baik sebagai koinfeksi atau infeksi masa lalu,” kata Eaterbrook.
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa 70 persen dari kasus Hepatitis akut dinyatakan positif adenovirus. Sedangkan 18 persen kasus secara aktif dinyatakan positif Covid-19. Sisanya belum diketahui.
“Fokus besar selama minggu depan adalah melihat pengujian serologis untuk paparan dan infeksi sebelumnya dengan Covid-19,” tuturnya.***