Pembantaian Massal di Texas 18 Anak-anak 1 Dewasa Terbunuh, Joe Biden: Pengibaran Setengah Tiang

- 25 Mei 2022, 10:58 WIB
Anak-anak yang mati terbunuh rentan usia 7-10 tahun
Anak-anak yang mati terbunuh rentan usia 7-10 tahun /REUTERS/Marco Bello/

KABAR BESUKI - Seorang remaja pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah dasar di Texas, pembantaian massal ini menewaskan 18 anak-anak dan satu orang dewasa.

Pada Selasa menurut pejabat, tragedi pembantaian yang menewaskan 18 anak-anak dan 1 dewasa itu merupakan pembunuhan massal terbaru yang terjadi di Texas, Amerika Serikat, yang dilakukan oleh kekerasan senjata epidemi.

Gubernur Greg Abbott mengatakan bahwa, tersangka yang diidentifikasi adalah Salvador Ramos, 18 tahun, yang membantai 18 anak-anak dan 1 orang dewasa itu terbunuh oleh petugas polisi di tempat kejadian.

Baca Juga: Apa Alasan Arab Saudi Larang Warganya Pergi Ke Indonesia? Pemerintah Gerak Cepat Lakukan Lobi

Dua petugas dari kepolisian mengalami tembakan tetapi tidak dalam kondisi serius, dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

Pihak berwenang mengatakan bahwa, tersangka bertindak sendiri tanpa bantuan siapapun.

Kebingungan saat ini terjadi melihat dengan banyaknya jumlah yang tewas sangat bervariasi sampai akhirnya kantor jaksa agung memberikan pernyataan resmi menyebutkan bahwa, 18 anak-anak dan dua orang dewasa termasuk penembak.

Baca Juga: Kolonel Garda Revolusi Iran Mati Tertembak di Teheran, Ulah Israel?

Dilihat dari absensi siswa yang terdaftar di sekolah, anak-anak yang meninggal terbunuh berusia antara 7-10 tahun.

Motif pembantaian massal ini juga belum diketahui.

Pembantaian ini terjadi hanya selang 10 hari setelah tragedi 10 orang tewas di Buffalo, New York.

Rincian resmi masih belum jelas tentang keadaan penembakan pagi hari di Sekolah Dasar Rabb, di kota Uvalde, Texas, 80 mil sebelah barat San Antonio.

Abbott juga mengatakan bahwa, tersangka diyakini meninggalkan kendaraannya dan memasuki sekolah dengan membawa senjata berupa pistol, senapan dan akhirnya melepaskan tembakan.

Baca Juga: Lautan Dunia Berada di Tingkat Paling Asam dalam 26 Ribu Tahun, WMO: Iklim Dunia Berubah di Depan Mata Kita

Penyelidik mengklaim bahwa, Ramos menembak dan membunuh neneknya sebelum pergi ke sekolah.

"Dilaporkan bahwa sebelum pergi ke sekolah, Ramos menembak neneknya," kata Abbott kepada wartawan.

"Saya tidak memiliki informasi lebih lanjut antara dua penembakan itu," lanjutnya.

Rumah Sakit Universitas di San Antonio mengatakan melalui Twitter bahwa, mereka telah menerima dua pasien seorang wanita berusia 66 tahun dan gadis usia 10 tahun dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Warga AS Lakukan Penghormatan Kepada Jurnalis Shireen Abu Akleh: Dia adalah Suara Kami

Presiden AS, Joe Biden, memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang hingga 28 Mei untuk memperingati tragedi ini.

Beberapa jam setelah penembakan, polisi menutup sekolah dengan pita kuning.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

x