Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Ustadz Ihsan Tanjung Sebut Pandemi Sebagai Fitnah Duhaima

- 4 Juli 2021, 06:00 WIB
Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Ustadz Ihsan Tanjung Sebut Pandemi Sebagai Fitnah Duhaima
Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Ustadz Ihsan Tanjung Sebut Pandemi Sebagai Fitnah Duhaima /Tangkap Layar YouTube.com/Berislam channel

KABAR BESUKI - Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami kecenderungan meningkat terlebih dengan masuknya sejumlah varian baru.

Ustadz Ihsan Tanjung memberikan penilaian bahwa pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia sangat potensial untuk disebut sebagai fitnah duhaima.

"Kalau kita perhatikan kasus pandemi yang terjadi sekarang, ini pun potensial untuk disebut sebagai fitnah duhaima," kata Ustadz Ihsan Tanjung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube ESKATOLOGI ISLAM AKHIR ZAMAN dalam sebuah video yang diunggah pada 19 April 2021 lalu.

Baca Juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Mengapa Shaf Sholat di Masjid Al-Aqsa Tetap Rapat? Ini Kata Ustadz Ihsan Tanjung

Dalam video tersebut, Ustadz Ihsan Tanjung mengutip sebuah Sabda Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa fitnah duhaima memiliki ciri-ciri antara lain seseorang yang mengalami masa tersebut akan memperoleh 'tamparan' yang keras dan sulit untuk menghindarinya.

Kemudian, fitnah duhaima masih akan terus berlanjut hingga keluarnya Dajjal saat banyak orang mengatakan fitnah tersebut telah selesai. Selanjutnya, seseorang dapat beriman di pagi hari akan tetapi dia juga berubah menjadi kafir pada sore harinya.

Ciri terakhir, manusia akan terbagi dalam dua kelompok besar yakni kelompok manusia yang benar-benar memegang teguh keimanan dan kelompok manusia yang benar-benar terjerumus dalam lembah kekafiran.

Baca Juga: Bos Samator Arief Harsono Meninggal Dunia Terpapar Covid-19, Berikut Sederet Jasanya

Ustadz Ihsan Tanjung kemudian mencoba mengaitkan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini dengan ciri-ciri fitnah duhaima sebagaimana telah disampaikan oleh Rasulullah SAW sejak belasan abad yang lalu.

Salah satunya adalah fitnah tersebut tak mampu dihindari oleh umat Islam meski telah berjuang dengan sangat keras untuk mencegah dampaknya.

"Mari kita lihat satu per satu ciri-ciri itu kita kaitkan dengan pandemi Covid-19 ini. Yang pertama dikatakan oleh Nabi SAW bahwa fitnah duhaima ini akan menampar setiap orang dari umat ini (umat Islam) dengan tamparan yang keras. Jadi tanpa kecuali, setiap orang dari umat Muhammad SAW akan terkena tamparannya," ujarnya.

Baca Juga: 3 Hal Bisa Menyebabkan Terinfeksi Covid-19 Setelah Vaksinasi, Awas Pakar Peringatkan Ini

Jika diperhatikan, saat ini banyak manusia tak terkecuali umat Islam sangat terkena dampak dari pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga kini.

Meningkatnya kasus positif Covid-19 hingga beberapa di antaranya meninggal dunia menjadi salah satu indikasi bahwa pandemi yang saat ini terjadi sangat dekat dengan salah satu ciri-ciri fitnah duhaima.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga turut memberikan dampak yang luar biasa terhadap berbagai aspek kehidupan khususnya dari sektor perekonomian sehubungan dengan kebijakan lockdown, PSBB, atau PPKM yang diterapkan oleh banyak negara di dunia hingga efek dari program vaksinasi yang digalakkan oleh pemerintah masing-masing negara.

"Dan memang kalau kita lihat, di berbagai penjuru dunia yang terimbas oleh efek daripada apa yang dikatakan WHO sebagai pandemi yaitu Covid-19 ini terjadi dimana-mana bukan hanya di negeri kaum muslimin, termasuk juga di negeri yang mayoritas kafir juga merasakan dampaknya, dampak lockdown-nya, dampak diberlakukannya distancing, dampak negatif dari suntikan vaksin sehingga bermunculanlah dissenting opinion," kata dia.

Baca Juga: Perayaan Idul Adha Ditiadakan di Zona PPKM Darurat untuk Cegah Kerumunan dan Miningkatnya Covid-19

Ustadz Ihsan Tanjung bahkan menyoroti fenomena sejumlah kalangan masyarakat yang mulai mengkritisi penerapan 3M yang selama ini didengungkan oleh pemerintah di berbagai negara di dunia yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

Di sisi lain, prediksi dari sejumlah kalangan ahli yang mampu memberikan pernyataan mengenai estimasi waktu berakhirnya pandemi Covid-19 masih belum dapat dibuktikan hingga kini. Bahkan sebaliknya, WHO justru memperingatkan munculnya varian baru yang saat ini menyebar ke berbagai negara tak terkecuali Indonesia.

"Ciri kedua tadi bila ada yang mengatakan fitnah telah berakhir, dia terus terjadi terus berlangsung. Nah itu kita rasakan dalam konteks pandemi ini, ketika di sebagian tempat sudah dikatakan berlalu sudah tidak ada lagi tiba-tiba diumumkanlah secara global adanya second wave, adanya gelombang kedua, adanya ancaman dari new strains (varian baru) dari hasil mutasi virus ini," ucapnya.

Baca Juga: Profil Rachmawati Soekarnoputri Anak dari Mantan Presiden Indonesia Pertama Meninggal Akibat Covid-19

Ustadz Ihsan Tanjung juga mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang berlangsung hingga kini merupakan salah satu tantangan bagi keimanan umat Islam, terlebih ketika kegiatan ibadah di masjid atau musholla harus dibatasi bahkan dihentikan oleh adanya kebijakan PPKM Darurat ataupun protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19.

Dia mencontohkan, sebagian umat Islam merasa biasa-biasa saja ketika harus melaksanakan sholat berjamaah dengan menerapkan aturan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19 maupun WHO.

"Kemudian yang ketiga, pagi orang masih beriman sore menjadi kafir. Nah ini adalah bentuk-bentuk yang cukup mengkhawatirkan dari efek pandemi ini. Seperti contoh misalnya munculnya mereka-mereka yang merasa tenang-tenang saja terhadap aturan baru di dalam sholat berjamaah di masjid-masjid," ujarnya.

Ustadz Ihsan Tanjung menegaskan bahwa ketentuan mengenai sholat (khususnya sholat berjamaah) telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW dan tidak dapat ditawar-tawar dengan alasan apapun termasuk pandemi Covid-19.

"Padahal sesungguhnya arahan Nabi SAW tentang masalah sholat ini sangat jelas dan tegas, 'shollu kama roaitumuni usholli' sholatlah kalian sebagaimana melihat aku sholat. Namun sekarang dengan ringannya muncul fatwa-fatwa, ijtihad-ijtihad, diharuskannya distancing dalam sholat, diharuskannya mengenakan masker ke dalam sholat padahal Nabi mengatakan terlarang seseorang itu dalam keadaan sholat menutup mulutnya," kata salah satu ulama yang concern membahas isu akhir zaman itu.

Baca Juga: Viral ‘Tsunami’ Antrian Vaksinasi Covid-19, Netizen: Corona Bahagia Melihat Ini

Ustadz Ihsan Tanjung mengingatkan bahwa ada ancaman serius bagi siapapun yang merubah ajaran Rasulullah SAW khususnya mengenai aturan sholat, meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Nah sekarang masjid-masjid malah memasang tanda khusus tempatnya syaitan yang di situ tidak boleh ada orang yang menggelar sajadahnya, harus dibiarkan kosong. Ini mengerikan sekali, padahal ancamannya serius," ujar dia.

Ustadz Ihsan Tanjung kemudian menjelaskan sebuah hadits bahwa ada seseorang yang seharusnya berhak menerima air telaga dari Rasulullah SAW di akhirat, justru terhalang oleh malaikat karena telah merubah ajaran Rasulullah SAW dalam hal sholat.

"Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam sebuah hadits 'Di hari berbangkit nanti aku akan menunggu umatku di telagaku. Aku akan bisa mengenali umatku dari bekas wudhunya yang menyebabkan wajahnya bercahaya tangannya bercahaya kakinya bercahaya. Ketahuilah bahwa sebagian orang yang seperti itu aku panggil-panggil dia 'mari kemari' akan dibagikan air telaga Nabi kepadanya, namun dihalau oleh malaikat kemudian malaikat menjelaskan 'Sungguh mereka telah merubah ajaranmu setelahmu''," ucapnya sembari menjelaskan sebuah hadits dari Rasulullah SAW.

Baca Juga: PPKM Darurat se Jawa-Bali, Forkopimda Banyuwangi Siap Kawal Pelaksanaannya Guna Tekan Laju Kasus Covid-19

Ustadz Ihsan Tanjung pun kemudian memberikan penjelasan tambahan bahwa Rasulullah SAW mengusir orang yang telah merubah ajarannya dan menegaskan kembali bahwa ajaran tauhid dan sholat merupakan komponen utama dalam keislaman seseorang.

"Maka yang tadinya Nabi memanggil dengan penuh kasih sayang justru Nabi katakan 'menjauhlah' dengan mereka yang telah merubah ajarannya dan kita tahu ajaran Islam ini yang paling pertama adalah akidah tauhid dan yang kedua adalah sholat," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube ESKATOLOGI AKHIR ZAMAN


Tags

Terkini

x