Abi Quraish kembali meneruskan bahwa kedamaian yang sesungguhnya itu adalah surga, Darussalam.
“Kalau ayat itu berkata, 'sampai terbitnya fajar sampai esok hari,' kata ulama, tidak, sampai terbit hidupnya yang baru di akhirat, setelah dia meninggal dia hidup lagi, itu fajar hidupnya yang baru, dan kalau dalam fajar hidupnya yang baru dia damai, maka tempatnya adalah Darussalam, negeri yang penuh kedamaian, negeri yang penuh kedamaian itu surga, di surga damai tidak ada gangguan, tidak ada duri, tidak ada tidur, begitu anda mau, dia datang, semua bagaikan remote control, damai, duduk berhadapan. Nah kalau ditanyakan apa indikatornya? Itu tadi, terus meningkat kebaikannya dan mewujudkan kedamaian untuk dirinya dan orang lain,” tutup Shihab.***