SBMPTN 2022: Prediksi Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal TPS Pemahaman Bacaan

3 April 2022, 21:28 WIB
Ilustrasi Belajar SBMPTN 2022 /Pexels/Grabowska


KABAR BESUKI – SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2022 akan segera dilaksanakan.

Berikut ini adalah rangkuman soal-dan pembahasan soal TPS materi Pemahaman Bacaan dan Menulis (PMB)  untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2022.

Sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari berbagai sumber, pada Minggu, 3 April 2022, prediksi soal dan kunci jawaban materi PMB SBMPTN 2022.
Berikut adalah soal-soalnya.

Baca Juga: Prediksi Soal UTBK TPS Pengetahuan Kuantitatif SBMPTN 2022 Dilengkapi Kunci Jawaban

Soal

1. Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 1—3!

Data Catatan Tahunan tentang kekerasan terhadap perempuan yang dirilis Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan jumlah laporan kekerasan pada 2018 mencapai 406.178 kasus, naik 16,5% dibanding jumlah laporan pada 2017 yang berjumlah 392.610 kasus.

Mariana Amirrudin, Komisioner Komnas Perempuan menyatakan bahwa pola kekerasan yang terjadi masih sama, yakni paling tinggi di ranah personal atau ranah privat, ranah yang paling dianggap tabu untuk diungkap di ruang publik atau politik dari 13.568.

Laporan yang dianalisis oleh Komnas Perempuan, kekerasan dalam ranah privat yang mencakup hubungan dalam keluarga (KDRT) dan dalam hubungan pribadi seperti pacaran memiliki risiko yang besar dengan jumlah kasus mencapai 71 persen atau 9.637 kasus.

Di antara kasus kekerasan seksual dalam ranah privat, jenis kekerasan yang paling banyak terjadi adalah inses, perkosaan, pencabulan, persetubuhan, eksploitasi seksual, dan perkosaan dalam perkawinan. Komnas Perempuan mencatat angka inses pada 2018 berjumlah 1.071, turun dibanding 2017 yang mencapai 1.210.

Baca Juga: Latihan Soal Kelas 4 SD untuk Materi IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia Bisa Kamu Cek di Sini!

Namun, yang harus diperhatikan adalah pelaku yang kebanyakan adalah ayah kandung, ayah tiri, atau paman yang menyasar anak perempuan.

Hal tersebut memprihatinkan karena orang yang sangat dekat dan dianggap sebagai pelindung atau penanggung jawab keluarga justru menjadi ancaman bagi anak.

Komnas Perempuan juga mendapati temuan yang menunjukkan peningkatan laporan kasus perkosaan dalam perkawinan pada 2018 sejumlah 195 kasus dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 172 kasus.

Peningkatan laporan ini disebabkan oleh meningkatnya keberanian korban untuk melaporkan kasus. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada kesadaran korban bahwa pemaksaan hubungan seksual dalam perkawinan merupakan pemerkosaan yang bisa ditindaklanjuti sesuai koridor hukum.

Selain kekerasan dalam hubungan keluarga, Komnas Perempuan juga mencatat peningkatan laporan kekerasan dalam pacaran (KDP) dengan bentuk yang beragam, misalnya kekerasan dalam bentuk siber.

Baca Juga: 5 Contoh Soal Materi Bahasa Indonesia Kelas 6, Latihan PAS Tahun 2022

Pola di dalam kasus KDP hampir sama, yakni korban diancam oleh pelaku dengan menyebarkan foto atau video korban yang bernuansa seksual di media sosial jika korban menolak berhubungan seksual dengan pelaku, atau korban tidak kembali berhubungan dengan pelaku.

Kekerasan seksual berbasis siber lainnya juga mencakup objektifikasi perempuan untuk tujuan prornografi. Kasus seperti ini biasanya menghebohkan publik sehingga menambah beban psikis korban, bahkan diantaranya banyak yang melakukan percobaan bunuh diri.

Dalam catatan ini, Komnas Perempuan menggarisbawahi bahwa hal ini tidak dapat menjadi dasar kesimpulan bahwa kasus kekerasan seksual.

Sebagian besar data yang dikompilasi Komnas Perempuan berasal dari perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama sehingga laporan ini memberi petunjuk bahwa jumlah korban yang melapor semakin banyak.

Berdasarkan paragraf 2, jika di suatu negara tidak terjadi kasus kekerasan seksual dalam ranah privat, seperti inses, perkosaan, pencabulan, persetubuhan, eksploitasi seksual, dan perkosaan dalam perkawinan.

Baca Juga: 5 Contoh Soal Materi Bahasa Indonesia Kelas 6, Latihan PAS Tahun 2022

Manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Negara akan aman
B. Perempuan tidak ada yang mencoba melakukan bunuh diri
C. Tidak adanya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan
D. Ayah kandung, ayah tiri, atau paman menjadi pelindung atau penanggung jawab keluarga.
E. Menurunnya keberanian korban untuk melaporkan ke Komnas Perempuan

Pembahasan:

Simpulan merupakan kalimat yang mencerminkan keseluruhan isi teks. Simpulan yang tepat adalah Tidak adanya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan.

Dengan tidak terjadinya kasus kekerasan, maka tidak ada juga kasus yang harus dilaporkan. 

Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.
 
2. Berdasarkan paragraf 2, apabila pelaku kekerasan terhadap perempuan dilakukan oleh ayah kandung, ayah tiri, atau paman, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
A. Kasus kekerasan meningkat
B. Korban harus melaporkan ke Komnas Perempuan
C. Ayah kandung, ayah tiri, atau paman tidak dapat menjadi orang terdekat yang melindungi dan bertanggung jawab terhadap keluarga
D. Banyak korban yang melakukan aksi bunuh diri
E. Tidak ada orang yang dapat dipercaya

Baca Juga: Kumpulan Latihan Soal IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Lengkap Dengan Kunci Jawabannya

Pembahasan:

Simpulan yang tepat adalah Ayah kandung, ayah tiri, atau paman tidak dapat menjadi orang terdekat yang melindungi dan bertanggung jawab terhadap keluarga karena hal tersebut berkaitan dengan pernyataan yang terdapat pada soal.

Pilihan jawaban A kurang tepat karena tidak berhubungan dengan kalimat pada soal.

Pilihan jawaban B kurang tepat karena kalimat tersebut bukan merupakan simpulan, melainkan hal yang harus dilakukan.

Pilihan jawaban D dan E kurang tepat karena tidak berhubungan dengan kalimat pada soal.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
 
3. Berdasarkan paragraf 4, apabila kekerasan seksual berbasis siber marak terjadi, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?

A. Komnas Perempuan keteteran dalam mengatasi kasus kekerasan pada perempuan.
B. Semakin banyak korban yang mencoba melakukan bunuh diri.
C. Semakin banyak korban yang akan melapor ke Komnas Perempuan
D. Tingkat kekerasan tahun 2018 meningkat dari tahun 2017.
E. Kasus kekerasan pada anak meningkat.

Baca Juga: Kunci Jawaban dan Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD tahun 2022, Bisa Bantu Belajar Kamu

Pembahasan:

Simpulan yang paling mungkin benar adalah Semakin banyak korban yang mencoba melakukan bunuh diri.

Hal tersebut karena korban kekerasan seksual berbasis siber biasanya menghebohkan publik sehingga menambah beban psikis korban, dan banyak yang melakukan percobaan bunuh diri.

Pernyataan tersebut dapat dilihat pada bagian akhir paragraf keempat. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
 
4. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!

Anggaran Negara di Dunia Tangani Covid-19
Pandemi Covid-19 diperkirakan menyebabkan perlambatan ekonomi di sejumlah negara. The Economist Intelligence Unit (EIU) memprediksi perekonomian global akan mengalami pertumbuhan minus hingga 2,2% pada tahun ini.

Baca Juga: Soal Pilihan Ganda Matematika Kelas 5 SD, Dilengkapi Pembahasan Soal-Soal

Guna mengantisipasi resesi, sejumlah negara menyiapkan stimulus fiskal untuk mempertahankan perekonomiannya.

Indonesia bersiap menggelontorkan Rp436,1 triliun atau 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menggunakannya untuk program percepatan belanja Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan yang diterapkan berupa pemberian bantuan sosial dan kartu prakerja serta insentif pajak. Lebih dari setengah anggaran itu dimanfaatkan guna menangani Covid-19.

“Kami akan mati-matian mencegah tidak terjadi krisis keuangan yang bisa mengubah penghitungan dengan memperkuat koordinasi, agar defisit bisa lebih kecil,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga: Kumpulan Latihan Soal IPA Kelas 5 Sekolah Dasar Lengkap Dengan Kunci Jawabannya

Singapura, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat juga telah memutuskan untuk menambah anggarannya dalam penanganan Covid-19.

Singapura akan memberikan 59,9 miliar dolar Singapura untuk bantuan sosial dan perlindungan pekerja, insentif pajak, jaminan modal UKM, dan bantuan pekerja mandiri. Jerman dan Jepang bersiap mengalokasikan Rp13.125 triliun (10 persen PDB) dan Rp16.308 triliun (20 persen PDB).

Jerman menggunakan anggaran tersebut untuk bantuan, pinjaman modal, penangguhan pajak perusahaan, dan subsidi gaji pekerja yang dirumahkan.

Jepang menggunakannya untuk bantuan tunai rumah tangga, perlindungan pekerja dan pelaku bisnis, pinjaman sektor keuangan, dan masa tenggang pajak serta asuransi.

Baca Juga: Soal Pilihan Ganda Matematika Kelas 5 SD, Dilengkapi Pembahasan Soal-Soal

Adapun Amerika Serikat tak ketinggalan dengan Rp32.800 triliun untuk bantuan tunai dan asuransi pekerja informal, pinjaman usaha, bantuan sektor keuangan, transportasi, dan fiskal negara.

Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan yang BENAR jika pemerintah tidak memberikan insentif pajak?

A. Pemberian bantuan sosial dan kartu prakerja tidak akan berjalan.
B. Anggaran belanja pemerintah mengalami defisit.
C. Pendapatan pemerintah dari penerimaan pajak dalam negeri berkurang.
D. Program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak tercapai.
E. Tidak terdapat hubungan antara wabah covid-19 dengan pemberian insentif pajak

Pembahasan:

Berdasarkan wacana di atas kalimat keempat menyebutkan pemerintah menggunakan dana untuk program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemberian insentif merupakan salah satu kebijakan dalam percepatan belanja APBN.

Baca Juga: Kunci Jawaban dan Soal Bahasa Indonesia Kelas 5 SD tahun 2022, Bisa Bantu Belajar Kamu

Jadi, jika pemerintah tidak memberikan insentif pajak, program percepatan belanja APBN tidak akan tercapai.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
 
5. Simpulan yang BENAR berdasarkan paragraf 2 adalah ….

A. Setiap negara menganggarkan dana penanganan covid-19 lebih dari 10% dari PDB.
B. Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki anggaran paling besar karena persentasenya terhadap PDB paling tinggi.
C. Jerman menggunakan anggaran untuk bantuan, pinjaman modal, insentif pajak, dan subsidi sektor keuangan.
D. Jerman dan Amerika Serikat memiliki jumlah anggaran yang sama untuk penanganan Covid-19.
E. Dana penanganan Covid-19 tidak hanya digunakan dalam sektor kesehatan.

Pembahasan:

Baca Juga: Soal Pilihan Ganda Matematika Kelas 5 SD, Dilengkapi Pembahasan Soal-Soal

Simpulan adalah merumuskan akhir tentang teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut.

Paragraf kedua menjelaskan mengenai besaran anggaran penanganan Covid-19 di Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura.

Selain itu, paragraf kedua juga menjelaskan mengenai penggunaan anggaran tersebut dalam berbagai sektor seperti bantuan tunai, subsidi perusahaan, pajak, dan permodalan.

Jadi, dana penanganan Covid-19 tidak hanya digunakan dalam sektor kesehatan saja. Namun, digunakan dalam sektor lainnya yang terdampak Covid-19.

Baca Juga: Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 4 2022 Dilengkapi Kunci Jawabannya

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.
Sumber: Brainacademy

Disclaimer:
Artikel ini hanya sebagai bentuk pembelajaran para siswa dan siswi, konten ini tidak menjamin kebenarannya secara mutlak. Tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lain.***

Editor: Yayang Hardita

Tags

Terkini

Terpopuler