Sejarah Hari Pramuka yang Diperingati Setiap 14 Agustus di Indonesia

- 12 Agustus 2022, 18:37 WIB
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia/
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia/ /pixabay.com/jufriderwotubun/

KABAR BESUKI – Di Indonesia setiap tanggal 14 Agustus akan diperingati sebagai Hari Pramuka. Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) memiliki sejarah panjang sejak munculnya cabang Belanda di Indonesia.

Berbicara tentang sejarah Pramuka di Indonesia, tidak akan terlepas dari sejarah internasional terbentuknya organisasi kepanduan. Gerakan ini pertama kali dicetuskan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell seorang anggota angkatan darat di Inggris.

Awalnya gerakan ini ditujukan untuk membina kaum muda Inggris yang terlibat dalam tindak kekerasan dan kriminal di tahun 1907. Pembinaan inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakan kepanduan.

Baca Juga: Mendag Musnahkan Pakaian Bekas Impor Sebanyak 750 Bal di Karawang

Pada tahun 1906-1907, Robert menulis buku Scouting for Boy ya tentang panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral. Apa yang dicetuskan Robert Baden-Powell ini kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menjadi gerakan Kepanduan, yang di Indonesia disebut dengan Pramuka.

Organisasi kepanduan di Indonesia dimulai pada tahun 1912 dengan dibentuknya cabang Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Namun, setelah Perang Dunia I organisasi ini kemudian berganti nama menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV).

Kemudian muncul organisasi kepanduan yang diinisiasi oleh S.P. Mangkunegara VII dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie. Kemudian, ada pula organisasi kepanduan yang didirikan oleh Budi Utomo yang bernama Nationale Padvinderij.

Baca Juga: Justice Collaborator Adalah: Pengertian dan Kegunaan Agar Dapat Perlindungan LPSK Seperti Bharada E

Dari hadirnya dua organisasi tersebut akhirnya diikuti dengan pembentukan organisasi kepanduan sejenis lainnya.

Bersatunya organisasi kepanduan di Indonesia mulai muncul dengan terbentuknya Persaudaraan Antara Pandu Indonesia pada tahun 1928.

Namun, upaya untuk mempersatukan seluruh kegiatan kepanduan di Indonesia baru berhasil ketika Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) menggelar Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINDO) di tahun 1941.

Baca Juga: Pengaruh Letak Astronomis Indonesia: Mulai dari Iklim, Pembagian Zona Waktu, Hingga Flora dan Fauna

Setelah tahun 1941, perjalanan eksistensi organisasi kepanduan di Indonesia pun mengalami masa-masa sulit. Hingga pada tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961.

Keputusan tersebut menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka merupakan satu-satunya organisasi kepanduan yang bertugas menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia. 

Pada 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan pengurus Gerakan Pramuka di Indonesia dan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengkubowono IX.

Baca Juga: 20 Kumpulan Teka-teki Minuman MPLS 2022 Beserta Jawabannya, Ada Darah Beku dan Minuman Pahlawan

Dari situlah yang membuat Hari Pramuka di Indonesia dirayakan setiap tanggal 14 Agustus. Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan (Hamengku Buwono IX), Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x