Waspada Guguran Lava! Hujan Lebat Akibatkan Banjir Lahar Dingin di Gunung Semeru

- 31 Desember 2020, 13:57 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /Pixabay/Hans Braxmeier/

KABAR BESUKI – Hujan lebat yang terjadi di puncak Gunung Semeru akibatkan banjir lahar dingin pada Rabu, 30 Desember 2020.

Banjir lahar dingin ini terjadi pada alur daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu dari puncak Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Peristiwa tersebut terpantau dari pos pengamatan Gunung api Semeru yang berada di Gunung Sawur, Dusun Poncokusumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, pada pukul 09.39 WIB.

Selain banjir lahar dingin, pos pemantauan juga memantau terjadinya awan panas guguran dengan jarak luncur 3,5 km menuju alur Sungai Curah Koboan yang berada di wilayah Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Baca Juga: Ajaib! Ikan Patin Bisa Bikin Wajah Bersih Cantik Bahkan Cegah Jerawat, Ini Khasiatnya

Melansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kronologis terjadinya banjir lahar di Gunung Semeru diawali sebagian wilayah Lumajang terutama dipuncak Gunung Semeru terjadi hujan sedang hingga lebat .

Hujan mengakibatkan terjadinya banjir lahar pada alur DAS Curah Koboan Desa Supiturang dan terekam di seismograf pos pemantauan Gunung Sawur dengan getaran 5 mm.

Kemudian terjadi banjir lahar terekam di seismograf dengan getaran 15 mm pada pukul 09.50 WIB sehingga terjadi peningkatan debit air di alur DAS Curah Koboan, DAS Rejali Bondeli dan DAS Regoyo.

Baca Juga: Peduli Kekerasan Pada Anak, Aktor Lee Min Ho Donasi Rp640 Juta di Akhir Tahun

Pada pukul 11.11 WIB, banjir lahar kembali terekam di seismograf dengan getaran 23 mm disertai awan panas guguran (APG) jarak luncur 3,5 km menuju Sungai Curah Koboan, Desa Supiturang.
Banjir lahar dari puncak Semeru menuju DAS Curah Koboan Desa Supiturang pada pukul 11.30 WIB.

Ketika banjir lahar melintasi DAS Rejali Bondeli tepatnya di areal tambang Panca Karya Abadi Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, banjir lahar menerjang salah satu warung yang terbuat dari bambu milik warga setempat hingga rusak dan terbawa arus air.

Lalu sejam kemudian, debit air yang melintasi alur DAS Curah Koboan sampai dengan DAS Rejali Bondeli dan DAS Regoyo menurun secara bertahap karena cuaca hujan mulai berkurang.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru 2021, Menag Gus Yaqut Lantik 11 Pengurus Baru BAZNAS

"BPBD Lumajang melaporkan peristiwa tersebut tidak mengakibatkan jatunya korban jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan resmi, Kamis, 31 Desember 2020.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi terkait aktivitas vulkanik Gunung Semeru agar masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Semeru.

“Masyarakat harus mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” ujar Raditya Jati.

Baca Juga: Ikan Patin Bisa Cegah Stroke, Ini 5 Manfaat Lainnya Bagi Kesehatan Tubuh

Selain itu, masyarakat dianjurkan tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena suhunya masih tinggi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: BNPB


Tags

Terkini