Hari Pendidikan Nasional: Sejarah, Makna Dibalik Perayaannya Serta Sosok Dibelakang Itu Semua

- 2 Mei 2021, 12:01 WIB
Logo Hardiknas 2021
Logo Hardiknas 2021 /kemdikbud.go.id/

Ki Hajar Dewantara akhirnya mendapatkan bantuan dari Cipto Mangoenkoesumo dan Douwes Dekker yang mengajukan permintaan agar beliau dipindahkan ke Belanda.

Setelah beliau kembali ke tanah air, beliau pun mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Lembaga tersebut kemudian menjadi tolak ukur dari awal konsep pendidikan nasional Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Nobody, Tayang di Bioskop: Film Thriller Action Suami Tertindas yang Menyimpan Identitas Aslinya

Pasca kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan. Dunia pendidikan pun menggunakan semboyan Tut Wuri Handayani  yang artinya di belakang memberi dorongan.

Dalam rangka menghormati jasa-jasa beliau terhadap dunia pendidikan Indonesia, maka pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Mengenal Sosok Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia

Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia, Ki Hajar Dewantara, memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Sejak tahun 1922, namanya berubah menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Ia lahir Pakualaman pada 2 Mei 1889 dan meninggal di Yogyakarta pada 26 April 1959. Beliau sejak kecil memiliki sifat yang independen, non-konfromis, dan merakyat.

Sosok Ki Hadjar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga Kadipaten Pakualaman, putra dari GPH Soerjaningrat dan cucu Pakualam III.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Pengganti Presiden Jokowi di Tahun 2024, Berasal dari Jawa dan Sudah Perkenalkan Diri

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini

x