Network
KABAR BESUKI – Rizal Ramli menceritakan bahwa dirinya sempat merasa heran SBY malah diam saja saat situasi genting soal Gus Dur pada 20 tahun lalu.
Rizal Ramli terheran-heran dengan sikap SBY saat situasi politik jelang lengsernya Gus Dur.
Ekonom senior Indonesia itu mengatakan, situasi saat itu, ya atau tidak, poros garis tengah tidak puas dengan kebijakan atau perpecahan politik Gus Dur.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Kepemimpinan Jokowi Lemah: Dikelilingi Penjilat dan Korup
Makanya banyak yang menginginkan Gus Dur diganti. Salah satu partai politik disebut oleh Rizal Ramli yang menegaskan pengunduran diri Gus Dur adalah Partai Golkar.
Situasi genting memungkinkan Gus Dur untuk mengkonsolidasikan rakyatnya. Karena itu Gus Dur memanggil beberapa menteri, yakni Yusril Ihza Mahendra, Alwi Shihab, Rizal Ramli, dan SBY.
Dalam pertemuan itu, semua orang membahas skema politik apa yang akan terjadi jika ada pemungutan suara di parlemen yang berpotensi menjatuhkan Gus Dur.
Baca Juga: Rizal Ramli Apresiasi Sikap Sportif Luhut Pandjaitan yang Berani Minta Maaf kepada Publik: Gitu Dong
Dalam pertemuan ini, Rizal Ramli merasa heran dikarenakan SBY diam saja, dia Menteri Keamanan dan Politik.
“Jadi kalau ada apa-apa, voting di DPR menang kita lah, harusnya kayak ginian kan SBY yang Menteri Polhukam, tapi SBY waktu itu diam saja, nggak ngerti saya (kok SBY diam)” tutur Rizal Ramli, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Refly Harun.
Karena SBY bungkam, Rizal Ramli akhirnya mengutarakan pandangannya, situasi menjadi sangat pelik.
Namun, Gus Dur tenang-tenang saja, dengan alasan nanti dia akan terkendali, karena dia telah dikunjungi oleh perwakilan partai politik dan dengan tawaran jabatan menteri nanti, keadaan darurat politik akan mereda.
Namun Rizal Ramli mengingatkan Gus Dur untuk berhati-hati, jangan mudah percaya dengan perwakilan parpol yang datang membawa tuntutannya.
Rizal Ramli mengingatkan Gus Dur bahwa yang datang menemui Gus Dur bukan pengendali partai.***
