Miris! IAR Selamatkan Orang Utan yang Diperlakukan Buruk hingga Membuatnya Takut pada Ketinggian

27 Februari 2021, 17:10 WIB
Dia awalnya takut untuk mendaki dan tetap dekat dengan kipernya /IAR Indonesia / SWNS

KABAR BESUKI - Organisasi penyelemat satwa International Animal Rescue (IAR)  menyelamatkan orangutan yang diberi nama Kukur dari sebuah gubuk di Kalimantan Barat tempat dia ditemukan dengan kondisi leher yang ditali sebagai hewan peliharaan ilegal.

Kukur baru berusia lima tahun diselamatkan dari sebuah gubuk di Kalimantan Barat di mana dia diikat sebagai hewan peliharaan ilegal.

Dia sekarang telah memulai proses rehabilitasi karena dia belajar memanjat dengan benar. Penjaga mengatakan kera seperti Kukur memperlihatkan rasa takut akan ketinggian saat mereka disekap.

Baca Juga: Segera Penuhi Janjinya, Wabup Sugirah Akan Seriusi Pemulihan Ekonomi Sektor Pertanian di Banyuwangi

Penakut pada awalnya, Kukur ingin dekat dengan penjaganya dan enggan memanjat pohonnya. Tetapi ketika beberapa orangutan lain datang untuk bermain, dia dengan cepat menjadi percaya diri.

Kurkur diselamatkan oleh International Animal Rescue (IAR) nirlaba pada Oktober tahun lalu. Penjaga penangkarannya mengaku telah menemukan primata muda di hutan saat dia keluar bertani.

Dia mengaku kasihan padanya sehingga dibawa pulang ke Desa Senduruhan, Ketapang, Kalimantan Barat. Dia mengikatnya dengan tali di lehernya, dikurung di gubuk kecil di hutan yang tinggal bersama keluarga pemilik dan anjing peliharaan, ayam, dan babi mereka.

Baca Juga: Jika Memiliki Kondisi Ini Pada Mulut Anda, Waspadai Bisa Berisiko Serangan Jantung

Ia diberi makan dengan makanan manusia, seperti mie instan dan kopi, serta buah-buahan

Setelah misi penyelamatan yang dilakukan bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam, Kukur menghabiskan delapan minggu di karantina di Pusat Konservasi Orangutan IAR.

Selama itu, Kukur sudah bisa membangun sarang seperti orangutan liar dan dipasangkan dengan kera lain, limpang, sehingga ia punya teman sebelum hari pertamanya bersekolah.

Meski sedikit cemburu dengan perhatian Limpang, Kukur bersosialisasi dengan baik dengan sobat barunya yang bahkan membuahkan perbaikan dengan pembangunan sarangnya.

Baca Juga: Segepok Uang Sering di Bawa Amanda Manopo ke Lokasi Syuting, untuk Apa?

Kukur kini telah bergabung dengan primata lainnya di sebuah pusat rehabilitasi di Pulau Setrum, Ketapang, di mana ia akan belajar lebih banyak bersosialisasi.

Alan Knight OBE, Kepala Eksekutif IAR, mengatakan “Kukur telah melakukan awal yang sangat menggembirakan dalam perjalanannya melalui rehabilitasi," jelasnya sebagaimana dikutip Kabar Besuki melalui Mirror.co.uk

“Kami tidak bisa menggantikan ibunya, tetapi, dengan bujukan dari para pemelihara dan, yang lebih penting, ditemani oleh orangutan muda lainnya, dia sudah mulai mempelajari tali dan mengembangkan keterampilan yang dia perlukan untuk kembali ke rumah aslinya. di dalam hutan. Orangutan 90% arboreal, mereka menghabiskan hampir seluruh waktu mereka di atas pohon untuk mencari makan," terang Alan Knight.

"Jadi, sangat penting bagi Kukur untuk belajar memanjat dan bergerak dengan percaya diri dari tanah. Itu pelajaran pertama!

Baca Juga: Tak Disangka! Kebiasaan Ini Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Termasuk Lewatkan Sarapan

Ini adalah contoh yang bagus dari program rehabilitasi kami dalam tindakan. Butuh waktu bertahun-tahun bagi orangutan seperti Kukur untuk mendapatkan semua perilaku yang mereka perlukan untuk bertahan hidup di alam liar.

“Butuh investasi waktu dan uang yang besar untuk mempersiapkan pelepasliaran orangutan ini.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua orang yang mendukung upaya penyelamatan jiwa ini yang membantu mengembalikan orangutan dari ambang kepunahan.” terang Alan Knight. ***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler