Selepas Kejadian Penembakan Kepala BIN Papua, Polri Ikut Serta Optimalkan Pengejaran KKB

27 April 2021, 16:52 WIB
Ilustrasi penembakan /Pixabay/Shutterbug75

KABAR BESUKI – Beberapa waktu yang lalu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, Minggu, 25 April 2021, sekitar pukul 15.50 WIT gugur dalam kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Terkait dari kejadian tersebut, Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto memaparkan bahwa tidak akan menyurutkan semangat aparat keamanan melawan ancaman dari kelompok separatis dan teroris  (KST) atau biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

“Kejadian ini tidak akan menyurutkan mental dan moril intelijen maupun aparat keamanan lainnya dalam memberantas segala ancaman nasional,” ujar Wawan.

Baca Juga: Inilah yang Terjadi Jika Para Awak Anggota dari KRI Nanggala-402 Keluar dari Kapal, Bak Diinjak 100 Ekor Gajah

Wawan menerangkan gugurnya Kepala BIN Daerah Papua itu merupakan bentuk nyata pengorbanan BIN mempertahankan kedaulatan NKRI.

Dengan adanya insiden menjadi simbol pengabdian BIN dalam menjalankan undang-undang, yaitu sebagai lini terdepan dalam sistem keamanan nasional

Kendati demikian, kini Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengoptimalkan pengejaran dan penangkapan terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan aksi kekerasan, pengrusakan hingga penembakan di Papua.

Baca Juga: Puasa Jadi Susah BAB? Simak Cara Ampuh Lancarkan BAB di Bulan Puasa

"Tentu aparat keamanan TNI-Polri terus bekerja secara optimal melakukan pengejaran, penangkapan terhadap KKB, yang pasti tidak ada tempat bagi KKB di tanah Papua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, yang dikutip dari Antara, 27 April 2021.

Rusdi mengatakan Polri-TNI dan instansi lainnya bekerja secara optimal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan KKB di Tanah Papua.

Menurut dia, keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi perhatian utama aparat keamanan di Papua.

Baca Juga: Jangan Kalap! Inilah Tips Mengatur Pengeluaran Belanja Online Agar Tidak Boros dan Bikin Kantong Jebol

"Telah banyak korban beberapa hari belakang ini menjadi perhatian aparat keamanan di sana, sekali lagi aparat keamanan beserta yang lain bekerja optimal, KKB dapat ditangani secara optimal dan harus mempertanggungjawabkan perbuatanya," tegas Rusdi

Saat ditanya apakah Polri akan menambah jumlah personel mengingat intensitas kekerasan yang dilakukan KKB semakin meningkat selama dua pekan terakhir.

Menurut Rusdi, jumlah personel yang ada saat ini sudah mencukupi untuk memburu dan menindak tegas KKB.

"Karena di sana selain kegiatan-kegiatan maupun operasi yang dilakukan Polda Papua, Polri juga menggelar Operasi Nemangkawi, digelar gabungan yaitu personel TNI dan Polri. Sampai saat ini Polri belum menambah kekuatan di Papua," kata Rusdi.

Baca Juga: Bikin Klepek-klepek! Katakan 5 Kalimat Ini Pada Pasangan Bisa Bikin Rumah Tangga Lebih Harmonis

Kini, Polri juga telah mengidentifikasi kelompok yang melakukan penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen Putu IGP Danny Nugraha.

"Sudah teridentifikasi kelompok yang main di wilayah Puncak, Papua, dari kelompok teridentifikasi, menunggu perkembangan saja, yang jelas aparat keamanan telah mengidentifikasi kelompok yang lakukan aksi kejahatan," kata Rusdi.

Polri tetap mengedepankan Operasi Nemangkawi dalam penegakan hukum untuk menumpas KKB.

Baca Juga: Khawatir Terjadi Lonjakan Kasus, Kemenkes Terus Upayakan Identifikasi Mutasi Virus dari India

Menurut Rusdi, Polri belum akan menerapkan operasi tempur untuk memberantas KKB seperti yang diusulkan pengamat intelijen, karena berbeda kebijakan.

"Operasi tempur itu kebijakan yang lain, yang jelas Polri menggelar Operasi Nemangkawi, operasi penegakan hukum. Kalau masalah seperti itu (operasi tempur-red) mungkin ada kebijakan lain. Kalau Polri melaksanakan Operasi Nemangkawi," ujar Rusdi.

Sebelumnya, Kasatgas Nemangkawi Brigjen Pol Roycke Harry Langie mengatakan Operasi Nemangkawi TNI-Polri sudah berlangsung sebanyak 5 kali, dan saat tahap I di tahun 2021, dengan menggelar pasukan sebanyak 1.186 orang. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA Jatim

Tags

Terkini

Terpopuler