KABAR BESUKI - Seorang perempuan bernama SW (29) warga Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, diduga menipu sejumlah korban dengan modus paket tabungan lebaran. Sehingga, ia harus berurusan dengan Polsek Muncar, Banyuwangi.
Kapolsek Muncar, Kompol Zainuri mengatakan total ada sekitar 70 orang lebih yang menjadi pengikut atau nasabah tabungan yang ditawarkan pelaku. Kerugian para korban ditaksir mencapai sekitar Rp70 juta lebih.
Kompol Zainuri menjelaskan, pelaku memulai aksinya sejak akhir bulan Mei 2020 dengan menawarkan paket tabungan sembako dan tabungan uang yang bisa dicairkan sebelum lebaran tahun ini.
Baca Juga: Peringati Harlah 87, ANSOR Back to Khittah
Dengan adanya iming-iming tersebut, sehingga para korban tertarik untuk menyetorkan uangnya kepada pelaku karena tergiur.
"Nasabah atau para korban ini menyetorkan uangnya setiap sepuluh hari sekali dengan besaran setoran bervariasi sesuai harga paket sembako yang ditawarkan pelaku," Kata Kapolsek Kompol Zaenuri SH.
Menurut Kompol Zaenuri, menjelaskan hingga batas waktu yang telah disepakati, pelaku tak kunjung mencairkan tabungan para korban.
Bahkan pelaku susah dihubungi ketika para korban berusaha menagih uang tabungan yang telah disetorkan.
Baca Juga: Infeksi Covid-19 di India Melampaui 18 Juta Orang serta Ribuan Orang Meninggal per Hari
Pelapor atau korban yang geram dengan perbuatan pelaku, akhirnya melaporkan dan menyerahkan pelaku kepada Polsek Muncar pada Selasa sore (27/4/2021) kemarin.
"Hasil pemeriksaan, pelaku SW mengakui seluruh perbuatannya menggelapkan dana tabungan paket sembako yang diterimanya. Rupanya, uang dari para nasabah tersebut digunakan pelaku untuk membayar hutang," bebernya.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti diantaranya, 1 buah buku besar catatan tabungan, 10 lembar kertas promo paket tabungan, 12 buah buku tabungan disita dari nasabah, 1 buah buku tulis catatan tabungan.
Sampai saat ini kasus dugaan penipuan dengan modus paket tabungan kue lebaran tersebut masih terus didalami polisi Polsek Muncar, termasuk memeriksa sejumlah saksi dan para korban.***