Pakar Epidemiologi UGM Ungkapkan Jangan Anggap Enteng Virus Corona Meski Sudah Vaksinasi Lengkap

28 Mei 2021, 19:52 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 /dok kominfo.go.id

KABAR BESUKI – Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia sudah merasa aman berkat adanya vaksin Covid-19.

Hal tersebut menimbulkan rasa kekhawatirannya terhadap vaksinasi Covid-19 yang terus diupayakan pemerintah.

Menurutnya, vaksinasi masih memunculkan rasa aman semu bagi sebagian warga sehingga menjadi abai terhadap protokol kesehatan karena menganggap dirinya sudah kebal dari Covid-19.

Baca Juga: Dinilai Jangan Naif Apabila Presiden Jokowi Tak Berdosa dalam Pelemahan KPK, Bahkan Disebut 'Main Cantik'

"Jangan malah justru menimbulkan rasa aman semu karena toh divaksinasi tidak membuat orang 100 persen terhindar dari infeksi Covid-19," kata Riris dihubungi di Yogyakarta, Jumat 28 Mei 2021.

Dilansir Kabar Besuki dari Antara, hingga saat ini upaya vaksinasi Covid-19 masih terus digencarkan pemerintah sehingga untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.

Untuk benar-benar menghentikan pandemi, herd immunity atau kekebalan kelompok harus tercapai lebih dahulu yakni dengan vaksinasi minimal menjangkau 70 persen dari penduduk Indonesia.

Baca Juga: Ngulet Saat Bangun Tidur Ternyata Punya Banyak Manfaat Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Mengurangi Stres

"Sekarang berapa banyak, paling vaksinasi baru mencapai tiga persen dari populasi. Dengan demikian kira-kira ada dampak atau tidak?" kata dia.

Menurut dia, timbulnya rasa aman semu merupakan efek samping secara komunitas dari pelaksanaan vaksinasi di mana orang tidak memahami secara penuh batasan dari vaksinasi.

Oleh sebab itu, seiring proses pembentukan kekebalan di level komunitas, menurut dia, masyarakat yang telah memperoleh vaksin harus tetap menerapkan 5M mencakup mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas secara konsisten.

Baca Juga: Puan Maharani: Perempuan Hadir Sebagai Pelestari Kekayaan Leluhur

Tanpa menerapkan 5M secara ketat, ia memperkirakan penularan Covid-19 berpotensi masih akan terus terjadi meski sebagian warga telah disuntik vaksin Covid-19.

"Tidak ada cara lain kecuali 5M sampai beberapa tahun ke depan. Kalau tidak, ya risiko kita tertular semakin tinggi," kata dia.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler