Nasib Masih Tidak Jelas, 75 Pegawai Memilih Lebih Basnaik Dipecat daripada Dibina

29 Mei 2021, 19:18 WIB
KPK./Instagram/official.kpk /

KABAR BESUKI – 75 orang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) direncanakan akan dipilih kembali sebanyak 24 orang untuk dibina.

Terkait keputusan tersebut, para pegawai merasa dilecehkan. Perwakilan dari 75 pegawai menyebut akan menolak dibina untuk bisa kembali mendapatkan kesempatan menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono yang menyebut pembinaan ulang kepada 24 pegawai KPK ini sebagai bentuk pelecehan. Ia mengaku lebih baik dipecat daripada harus dibina ulang.

Baca Juga: Jahe Tumbuhan Obat-obatan yang Memiliki Manfaat yang Sangat Luar Biasa, Bahkan Dapat Mengontrol Gula Darah

"Ini pelecehan dan penghinaan bagi kita. Lebih baik kita dipecat. Daripada harus dibina lagi," kata Giri dalam dikutip Kabar Besuki dari cuplikan acara Mata Najwa di Trans7 yang ditayangkan melalui akukn Youtube Najwa Shihab.

Harun Al Rasyid selaku Kasatgas Penyidik KPK juga turut mendukung pernyataan tersebut, Ia memilih menolak keputusan untuk dibina.

“Saya juga bertekad dengan kawan-kawan yang 75 itu, siapapun diantara yang 75 itu terpilih menjadi 24 kami akan tolak itu semua dan kami akan terus berjuang melawan kedzoliman dan ketidakadilan,” ujarnya.

Baca Juga: Seorang Pengamat Sebut Jokowi Jadi Presiden Lagi Berpasangan dengan Prabowo Apabila PDIP Menang di 2024

Para pegawai tidak merasa pembinaan tersebut merupakan keputusan yang tepat dilakukan mengingat para pegawai tersebut adalah penyidik-penyidik yang sudah melalui tahapan-tahapan tertentu untuk menjadi pegawai KPK. Hal ini juga disampaikan oleh Giri Suprapdiono.

“Kami ini sudah lulus, lebih dari lulus. Itu mungkin passing gradenya bukan passing grade bawah. Mungkin terlalu baik bagi mereka sehingga kita tidak diluluskan,” ujar Giri.

Giri juga menambahkan bahwa yang dikhawatirkan jika 75 pegawai menerima keputusan tersebut, di masa depan hal tersebut menjadi contoh yang tidak baik bagi generasi di masa depan.

Baca Juga: Minum Air Hangat Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari Ternyata Memberikan Banyak Manfaat

“Yang kita takutkan adalah kita salah mendidik generasi masa depan, bahwa beginilah ketidakjujuran tidak dihargai di Republik Indonesia dan itu menyedihkan,” ungkapnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Najwa Shihab

Tags

Terkini

Terpopuler