KABAR BESUKI - Akademisi Rocky Gerung prihatin terhadap percobaan bunuh diri Ketua AKAR dan aksi Dinar Candy yang memakai bikini di jalan raya akibat PPKM.
Rocky Gerung prihatin dengan nasib Ketua AKAR Jawa Barat yang merupakan seorang pengusaha kafe di Bandung akibat kehilangan pembeli sekaligus memikirkan nasib karyawannya, hingga orang yang diketahui berinisial GB itu nekad melakukan percobaan bunuh diri dan menjadi viral.
Rocky Gerung menilai, sikap putus asa dari Ketua AKAR Jawa Barat itu disebabkan oleh harapan palsu yang digembar-gemborkan oleh pemerintah pusat.
"Ya itu situasi pengungkitan, keguncangan batin sebetulnya karena membayangkan masa depan, membayangkan kafe-kafe nggak punya penghasilan, keluarga-keluarga kecil yang pegawainya juga nunggu tip dari pengunjung. Kejengkelan itu akhirnya berubah jadi keputusasaan dan orang mau marah nggak tau gimana cara marahnya karena seolah-olah diberi harapan terus-menerus, Istana selalu bilang 'Ini nanti terselesaikan' juga nggak terjadi," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Dinar Candy Diamankan Polisi Karena Aksinya Turun ke Jalan Pakai Bikini
Rocky Gerung meminta kepada masyarakat untuk tidak melihat percobaan bunuh diri sebagai isu utama dari kejadian tersebut.
Dia mengatakan bahwa percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh Ketua AKAR Jawa Barat berinisial GB itu merupakan ekspresi kekecewaannya terhadap pemerintah akibat PPKM yang masih diberlakukan di sejumlah wilayah.
"Jadi ekspresinya juga meledak di jalan sebagai upaya untuk bunuh diri. Kita jangan lihat bunuh dirinya sebagai bagian yang paling ekstensial dari hidup manusia, tapi ekspresinya. Jadi seseorang yang merasa terganggu dia mencari outlet dan pemerintah nggak bisa ngasih jaminan bahwa ini (pandemi) akan berakhir," ujarnya.
Baca Juga: Dinar Candy Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara Akibat Aksi Nekat Turun ke Jalan Pakai Bikini
Rocky Gerung juga mengomentari mengenai aksi Dinar Candy yang turun ke jalan dengan mengenakan bikini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan PPKM.
Menurutnya, hal tersebut juga datang dari problem yang sama yakni tidak adanya jaminan dari pemerintah untuk memberikan kejelasan terkait berakhirnya penerapan PPKM.
"Karena itu sama aja orang yang di jalan ingin bunuh diri dan yang pakai bikini itu sama adalah cara marahnya aja, tapi datang dari problem eksistensial yang sama bahwa tidak ada kejelasan dan tidak ada harapan," katanya.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Dinar Candy Nekat Lakukan Aksi Protes Turun ke Jalan Hanya Pakai Bikini
Rocky Gerung menilai bahwa pemerintah masih sedang dalam keadaan dilema untuk melanjutkan atau menghentikan penerapan PPKM.
Dia juga menyebut bahwa kebijakan PPKM yang diterapkan pemerintah merupakan sebuah penipuan publik yang menyebabkan sejumlah orang mengalami stres hingga harus menyalurkan ekspresinya di tengah jalan.
"Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dilanjutkan nggak efektif, tidak dilanjutkan juga berbahaya. Kenapa? Karena PPKM ini adalah semacam tipuan terhadap publik, padahal publik tahu bahwa pemerintah harusnya melakukan Undang-undang Karantina. Jadi tipuan-tipuan pemerintah ini yang menyebabkan orang stresnya bergelimpangan di tengah jalan," ujar dia.
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Jokowi Akan Percepat Penyaluran Bansos
Rocky Gerung menyebut bahwa keputusasaan masyarakat di tengah PPKM lahir dari kebijakan pemerintah yang tak memberikan kepastian terhadap masa depan setiap orang.
Sebab, masih banyak orang yang menggantungkan sumber penghasilannya hanya dari pekerjaan yang mengharuskan adanya mobilitas atau interaksi langsung dengan orang lain.
"Jadi, paling tidak pemerintah kalo nggak bisa kasih makan dia kasih harapan lah supaya orang tidak putus asa. Ini kan keputusasaan yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah, bukan karena dia sendiri lemah secara mental tapi pemerintah tidak bisa ngasih harapan padahal itu satu-satunya cara mereka bertahan hidup," tuturnya.***