KABAR BESUKI – Politikus Partai Demokrat sindir bahwa demokrasi di saat masa rezim Presiden Jokowi dianggap semakin terpuruk bahkan disebut mati.
Rachland Nashidik mengungkapkan bahwa demokrasi di bawah kepemimpinan atau rezim Presiden Jokowi semakin memburuk.
Memang, nama Rachland Nashidik belakangan ini menjadi perbincangan hangat setelah ia diduga menghina lagu kebangsaan Republik Indonesia, yakni Indonesia Raya.
Alhasil, banyak netizen penghuni media sosial di Twitter membuat tagar # TangkapRachlandNashidik.
Menanggapi fenomena tersebut, Rachland Nashidik pun bergurau untuk memenuhi keinginan kelompok yang disebutnya sebagai pendukung Presiden Jokowi.
Karena itu Rachland Nashidik menyarankan agar dirinya dan sejumlah pihak terkait ditangkap.
Baca Juga: Detik-detik Jokowi Dikabarkan Restui Emir Moeis Jadi Komensaris di KPK, Ini Faktanya
“Ayo, Pak Jokowi, penuhilah harapan para pendukung Anda yang sudah berpayah payah begini. Tangkap saya. Tangkap pembuat gambar. Tangkap para aktivis yang sudah lebih dahulu mengunggah. Mari bersama kita catat pada kertas sejarah Republik ini bahwa dibawah Anda (Jokowi) demokrasi: mati,” tulis Rachland Nashidik, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Twitter @rachlannashidik namun kini akun tersebut sudah di-hack oleh seseorang.
Rachland Nashidik juga bergurau bahwa demokrasi Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi sudah mati.
Rachland Nashidik sendiri telah mengakui bahwa akun Twitter pribadinya telah di-hack oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Refly Harun Sebut Ada Kemungkinan PDIP Bakal ‘Ceraikan’ Jokowi Gara-gara Popularitas Menurun
Menurut Rachland Nashidik, insiden peretasan itu awalnya terjadi pada malam Minggu, 8 Agustus 2021.
Pada saat itu dia men-tweet dan kemudian tiba-tiba akun Twitter-nya keluar di bawah pegangan logout itu sendiri.
Rachland Nashidik kemudian menduga peretasan akun Twitter-nya terkait dengan aktivitasnya mengunggah foto atau gambar Presiden Jokowi menanggapi warganet yang meminta SBY melukis Hambalang.***