Said Didu Sebut Perusahaan Cangkang Dibuat untuk Memperoleh Keuntungan dari Tax Amnesty, Ini Penjelasannya

6 Oktober 2021, 12:56 WIB
Said Didu Sebut Perusahaan Cangkang Dibuat untuk Memperoleh Keuntungan dari Tax Amnesty, Ini Penjelasannya /Tangkap Layar YouTube.com/MSD

KABAR BESUKI - Ekonom senior Said Didu menyebut perusahaan cangkang sengaja dibuat orang-orang kaya untuk memperoleh keuntungan dari tax amnesty.

Said Didu membeberkan beberapa hal yang patut diwaspadai dari keberadaan perusahaan cangkang yang dibuat oleh orang-orang kaya di Indonesia.

Pertama, Said Didu menyebut bahwa ada beberapa orang Indonesia sengaja membuat perusahaan cangkang untuk menghindari pajak di dalam negeri, namun di saat yang sama mereka juga merumuskan kebijakan untuk membebaskan pajak investasi dari luar negeri.

 

"Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dari perusahaan cangkang ini. Satu, Sangat menarik bahwa ada warga negara Indonesia siapapun dia yang diketahui berkeinginan membikin atau mengambil perusahaan cangkang di luar negeri untuk menghindari pajak di negerinya, tapi dia membikin kebijakan untuk membebaskan pajak investasi dari luar negeri itu dosanya dua kali lipat," kata Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube MSD pada Rabu, 6 Oktober 2021.

Baca Juga: Said Didu Sebut Pembangunan Ibu Kota Baru Bisa Jadikan Indonesia Sebagai Negara 'Penyewa', Ini Alasannya

Said Didu juga menyebut, banyak orang kaya Indonesia menghindari pajak dengan menyembunyikan uangnya ke luar negeri (dalam hal ini negara bebas pajak atau tax heaven).

Akan tetapi di saat yang sama, mereka juga turut merumuskan tax amnesty untuk memperoleh keuntungan pribadi ketika dirinya dibebaskan dari kewajiban pajak yang seharusnya dipenuhi.

"Kedua, dia menghindari pajak ke luar negeri terus merumuskan kebijakan tax amnesty untuk membebaskan dirinya dari pajak," ujarnya.

Said Didu menemukan sebuah ironi ketika rakyat kecil dibebani pajak yang terkesan memberatkan, namun banyak orang kaya yang justru menghindari pajak bahkan merumuskan kebijakan yang meloloskan mereka dari kewajiban perpajakan.

"Ketiga, hutang sudah sangat berat sehingga rakyat harus dipajaki tapi dia menghindari pajak. Dosa seperti apa di hatinya? Masak dia merumuskan kebijakan untuk memajaki rakyat, tapi dia sendiri membikin perusahaan di luar negeri untuk menghindari pajak? Di mana pertanggungjawabannya?," katanya.

Baca Juga: RUU Pajak Baru Diam-diam Segera Disahkan, Said Didu: Kebiasaan DPR dan Pemerintah Bekerja di Ruang Tertutup

Said Didu menduga, orang-orang yang berpartisipasi atau berpotensi menjadi peserta dalam program tax amnesty merupakan orang-orang yang memiliki pengaruh kuat di Indonesia.

Sehingga, nyaris tak ada yang berani untuk menangkap mereka, bahkan mereka diberikan kemudahan saat mereka meminta perpanjangan waktu untuk melunasi kewajiban pajaknya.

"Orang-orang yang potensial (mengikuti) tax amnesty dugaan saya ini orang kuat, sehingga dia gak berani ditangkap malah meminta tambahan karena sengaja melakukan kesalahan," ujar dia.

Baca Juga: Said Didu Ngaku Rela Kehilangan Rp200 Juta per Bulan Karena Ogah Menjilat untuk Menikmati Jabatan

Said Didu membayangkan kerugian negara yang ditaksir mencapai ratusan miliar rupiah akibat wacana tax amnesty jilid kedua yang saat ini bergulir.

Akan tetapi, Pandora Papers telah menambah kecurigaan terhadap banyaknya orang kaya Indonesia yang mengeruk keuntungan bisnis fantastis dengan cara memiliki perusahaan cangkang di negara bebas pajak.

"Coba bayangkan negara dirugikan Rp350 miliar dikurangi Rp80 miliar, tau-tau muncul Kertas Pandora (Pandora Papers) itu menambah kecurigaan. Siapa tau tidak hanya itu saja, banyak yang lain. Bisa saja orang yang berbisnis melalui perusahaan cangkang ini labanya sudah menumpuk, tapi dia tidak bisa menggunakan karena tidak masuk ke Indonesia," tuturnya.***

 

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube MSD

Tags

Terkini

Terpopuler