Jokowi Sentil Polisi yang Sibuk Hapus Mural Kritik: Hormati Kebebasan Berpendapat dan Serap Aspirasinya

4 Desember 2021, 08:23 WIB
Presiden Jokowi sentil polisi soal hapus mural kritik./instagram @jokowi /

KABAR BESUKI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung aparat kepolisian terkait penghapusan sejumlah mural yang berisi beragam kritikan tentang dirinya atau pemerintah.

Presiden Jokowi meminta pihak kepolisian tidak lagi terlalu mengurusi masalah mural kritik, karena menurutnya mural bernada kritik itu hanya masalah kecil.

Ia bahkan mengaku tak masalah jika dirinya kerap mendapat fitnah dan hinaan karena menurutnya itu adalah hal yang biasa.

“Contoh kecil-kecil aja, mural dihapus, saya tahu nggak mungkin itu perintah Kapolri juga nggak mungkin, perintah Kapolda juga nggak mungkin, perintahnya Kapolres juga mungkin nggak mungkin, itu sebetulnya utusan di Polsek yang saya cek di lapangan,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Pemuda Pancasila Tersinggung Disamakan dengan Ormas Primordial: Kami Terdepan Membela NKRI

Jokowi meminta agar aparat kepolisian tidak terlalu takut dengan adanya kritik dari masyarakat yang disampaikan melalui mural.

“Urusan mural aja ngapain sih? Wong saya dihina, saya dimaki, difitnah udah biasa, ada mural aja takut, ngapain?” ujarnya.

Mantan Walikota Solo itu bahkan mengaku heran dengan tindakan aparat kepolisian yang sering menghapus sejumlah mural kritik.

Presiden Jokowi meminta agar aparat kepolisian lebih menekankan pendekatan persuasif dan dialogis dalam menghadapi sejumlah kritik.

Baca Juga: Seruan Haul untuk 6 Anggota Laskar FPI Korban Pembunuhan di KM 50 Menggema, Refly Harun Sebut Mereka Syuhada

“Sekali lagi ini persepsi, dikit-dikit ditangkap, oleh sebab itu pendekatan harus persuasif dan dialogis,” jelas Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta agar pihak kepolisian tidak lagi sibuk mengurusi mural kritik karena menurutnya itu adalah bagian dari kebebasan berpendapat.

Ia juga meminta agar pihak kepolisian tidak mudah menciduk orang-orang yang menyampaikan kritik selama itu masih tidak mengganggu ketertiban di masyarakat.

Baca Juga: Order of Play Semifinal BWF World Tour Finals 2021: Back to Back Greysia Polii-Apriyani Rahayu vs Nami-Shida

“Kritik dipanggil, mengkritik dipanggil, kalau mengganggu ketertiban ya silahkan, tapi kalau enggak, jangan, kita sudah mengatakan ini negara demokrasi, hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya,” pungkasnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler