KABAR BESUKI – Habib Bahar turut angkat bicara menanggapi kisruh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait aturan volume suara adzan.
Habib Bahar dalam ceramahnya kembali membahas masalah penyesuaian volume speaker masjid, melontarkan pertanyaan-pertanyaan satir kepada jamaahnya.
Bahkan Habib Bahar juga melontarkan sindiran dengan kata-kata yang dinilai cukup kasar kepada jamaahnya.
"Beberapa hari yang lalu pemerintah mengumumkan bahwa volume adzan nggak boleh kenceng-kenceng. Pemerintah benar apa g*bl*k? Benar apa g*bl*k?," kata Habib Bahar.
Habib Bahar dalam kemudian mengatakan bahwa dikumandangkannya adzan merupakan pertanda panggilan untuk menunaikan sholat.
Kemudian Habib Bahar pun menjelaskan asal usul adzan kepada jamaahnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dinilai Tak Becus Atasi Pandemi Covid-19, Rizal Ramli: Luar Biasa Dongonya
Menurut Habib Bahar dalam dalam ceramahnya, adzan dikumandangkan oleh orang-orang yang suaranya keras sehingga banyak orang yang bisa mendengarnya.
Habib Bahar dalam menjelaskan kepada jemaahnya bahwa telah dipilih tempat yang tinggi sebagai tempat mengumandangkan adzan agar suaranya dapat terdengar dengan jelas.
Habib Bahar dalam juga menjelaskan bahwa suara adzan juga mampu untuk mengusir setan.
Habib Bahar dalam kembali melontarkan pertanyaan sarkastis kepada jamaahnya tentang orang-orang yang tidak suka mendengar adzan.
Habib Bahar dalam kemudian menjelaskan bahwa bagi mereka yang tidak suka mendengar adzan, dia tidak boleh tinggal di dekat masjid.***