PC Muhammadiyah Banyuwangi Gelar Sholat Idul Adha 1443 H di Taman Blambangan Hari Ini

9 Juli 2022, 06:41 WIB
PC Muhammadiyah Banyuwangi Gelar Sholat Idul Adha 1443 H di Taman Blambangan Hari Ini. /Rizqi Arie Harnoko/Kabar Besuki

KABAR BESUKI - PC Muhammadiyah Banyuwangi menggelar Sholat Idul Adha 1443 H yang dilaksanakan di Taman Blambangan hari ini tepat Sabtu, 9 Juli 2022.

Sholat Idul Adha 1443 H di Taman Blambangan merupakan yang pertama kalinya digelar oleh PC Muhammadiyah Banyuwangi setelah sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Kegiatan Sholat Idul Adha 1443 H yang digelar oleh PC Muhammadiyah Banyuwangi di Taman Blambangan dilaksanakan dengan tetap mematuhi standar protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Niat Shalat Idul Adha Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya, Bisa Dilakukan Sendirian atau Berjamaah

Sebagaimana diketahui, Sholat Idul Adha 1443 H bukan merupakan kali pertama bagi PC Muhammadiyah Banyuwangi untuk menggelar pada tanggal yang berbeda dengan pemerintah.

Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada hari ini.

Sementara pemerintah menetapkan Idul Adha 1443 H jatuh pada keesokan harinya yakni Minggu, 10 Juli 2022.

Meski demikian, PC Muhammadiyah Banyuwangi tetap diizinkan untuk menggelar Sholat Idul Adha 1443 H di Taman Blambangan yang dikelola oleh Pemkab Banyuwangi.

Hal tersebut sudah pernah dilakukan ketika momen Idul Fitri dan Idul Adha pernah mengalami perbedaan tanggal antara Muhammadiyah dan pemerintah sejak lama.

Baca Juga: 12 Ucapan Hari Raya Idul Adha 1443 H Tahun 2022 Menyentuh hati, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Sholat Idul Adha 1443 H dilaksanakan mulai pukul 06.00 WIB dan dilanjutkan dengan sesi khutbah.

Pada kegiatan Sholat Idul Adha 1443 H yang digelar di Taman Blambangan hari ini, PC Muhammadiyah Banyuwangi menghadirkan Ustadz Mohammad Munawar Qomari dari Jakarta sebagai khatib.

Ustadz Mohammad Munawar Qomari menyampaikan khutbah Sholat Idul Adha 1443 H hari ini dengan tema 'Menyiapkan Masa Depan Gemilang di Hari Yang Penuh Ujian'.

Dalam khutbahnya, Ustadz Mohammad Munawar Qomari menyampaikan refleksi mengenai peristiwa Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail AS.

Meski hal tersebut tak jadi dilakukannya, momentum tersebut menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk rela berkorban demi memperoleh ridha dari Allah SWT.

Baca Juga: Kota Mekkah Rayakan Idul Adha Besok, Simak Perbedaan Waktu antara Indonesia dan Arab Saudi

Tak hanya itu, Ustadz Mohammad Munawar Qomari juga menceritakan peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS tidak hangus saat dibakar hidup-hidup akibat menentang kekuasaan Raja Namrud demi mempertahankan ketauhidan kepada Allah SWT.

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa ujian berat bagi manusia tak hanya dalam bentuk musibah atau penderitaan, namun juga kenikmatan yang luar biasa.

Dia mencontohkan, banyaknya pejabat publik yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat tidak dapat menyikapi ujian berupa kenikmatan yang ditawarkan saat menempati sebuah jabatan dengan bijak.

"Kesadaran bahwa suatu kenikmatan yang didapatkan seseorang pada hakekatnya juga merupakan suatu ujian kehidupan, sering hilang dari seseorang," kata Ustadz Mohammad Munawar Qomari dalam khutbahnya di Taman Blambangan pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Tak hanya itu, Ustadz Mohammad Munawar Qomari juga mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia diuji dengan retaknya silaturahmi di kalangan sesama anak bangsa.

Istilah 'kadal gurun' atau yang disingkat 'kadrun' kerap menjadi alat untuk memojokkan seseorang yang berpegang teguh terhadap syariat Islam dengan terang-terangan.

Baca Juga: 25 Link Twibbon Hari Raya Idul Adha 1443 H, Pasang Foto Tanpa Aplikasi untuk Dibagikan ke Media Sosial

Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa tidak sedikit orang yang rela 'menjual' agamanya hanya demi memperoleh kepuasan duniawi.

Meski demikian, Ustadz Mohammad Munawar Qomari juga mengingatkan agar umat Islam tak boleh berputus asa terhadap keadaan saat ini.

Terlebih saat ini, berbagai fitnah di kalangan umat Islam telah merajalela, sehingga ancaman bagi bangsa Indonesia seolah di depan mata.

"Saya khawatir, kita akan jadi bangsa yang tidak punya masa depan. Sebab sekarang ini fitnah telah merajalela. Suatu hal yang pernah dikhawatirkan oleh Nabi, terjadi saat ini," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Tags

Terkini

Terpopuler