Berantas Penyakit Masyarakat, Polresta Surakarta Ringkus dan Lakukan Pemeriksaan terhadap 36 Orang PSK

- 28 Februari 2021, 11:13 WIB
Ilustrasi prostitusi.
Ilustrasi prostitusi. /Pixabay/Rja1988/

KABAR BESUKI – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta bersama Polsek jajarannya telah berhasil meringkus sekaligus memeriksa 36 orang pekerja seks komersial (PSK) dalam sebuah operasi penyakit masyarakat (Pekat) di dua titik berbeda sepanjang wilayah Solo Raya.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan sebanyak 36 orang wanita PSK telah berhasil ditangkap dan dilakukan pembinaan lebih lanjut berdasarkan hasil Operasi Pekat yang dilaksanakan di wilayah Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo pada Sabtu, 27 Februari 2021 malam.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, mayoritas PSK yang terjaring razia bukan merupakan warga asli Kota Solo dan merupakan pendatang dari berbagai wilayah di tanah air (berdasarkan hasil pemeriksaan e-KTP masing-masing orang).

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Vaksinasi Gotong Royong untuk Pekerja Swasta Beserta Keluarga Secara Gratis

“36 wanita PSK sedang diperiksa identitasnya dan akan dilakukan pembinaan di Panti Karya Wanita Laweyan Solo. Mereka mayoritas identitas dari warga luar Kota Solo, ada yang dari Sukoharjo, Semarang, dan e-KTP Madura,” kata Kombes Pol Ade Safri sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari ANTARA.

Pihaknya menjelaskan, sebanyak 17 orang PSK yang berhasil diringkus di wilayah Kestalan, Banjarsari melakukan pekerjaan tersebut di area jalanan, sementara 19 orang lainnya ditemukan di Terminal Bus Gilingan.

Mereka dibawa ke Mapolresta Surakarta untuk dilakukan pemeriksaan terkait identitas mereka masing-masing, lalu diserahkan kepada Panti Karya Wanita Laweyan Solo untuk menjalani pembinaan lebih lanjut.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Calon Penumpang, PT KAI Tambah Fasilitas Pemeriksaan GeNose di Dua Stasiun Daop 8 Surabaya

Kegiatan Operasi Pekat yang rutin dilakukan oleh Polresta Surakarta bertujuan untuk menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) agar wilayah Solo Raya tetap kondusif bagi seluruh warga.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberantas berbagai bentuk penyakit masyarakat seperti minuman keras, perjudian, dan praktik prostitusi khususnya menjelang momen Ramadhan yang akan dimulai pertengahan April 2021 mendatang.

Kapolresta Surakarta juga menjelaskan bahwa hampir seluruh tindak kriminalitas yang terjadi di kalangan masyarakat bersumber dari penyakit masyarakat, salah satunya adalah praktik prostitusi.

“Kami berharap Kota Solo tetap kondusif, aman, dan nyaman,” kata Kapolres.

Baca Juga: Info BMKG 28 Februari 2021: Jakarta Diprediksi Cerah Berawan, Banyuwangi Hujan Sedang di Siang Hari

Kapolres juga turut memberikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang turut berpartisipasi aktif dalam memberantas penyakit masyarakat, khususnya dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.

Gibran yang juga merupakan putra sulung dari Presiden Jokowi itu juga turut aktif bersama rombongan mengunjungi titik kumpul pengamanan dan menerima berbagai aduan dari warga Solo mengenai menyebarnya penyakit masyarakat yang terjadi di sebagian wilayah Solo Raya.***

Editor: Surya Eka Aditama


Tags

Terkini