Kabar Baik! Varian Baru Virus B.1.1.7 Diyakini Tidak Menurunkan Efektivitas Vaksin, Berikut Penjelasannya

- 5 Maret 2021, 11:40 WIB
tangkapan layar video Antaranews -  Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito - acara daring Kamis 4 Maret 2021
tangkapan layar video Antaranews - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito - acara daring Kamis 4 Maret 2021 /

KABAR BESUKI - Belum selesai dengan permasalahan virus corona yang mengakibatkan Covid-19, baru-baru ini dua orang WNI yang baru pulang dari luar negeri diidentifikasi terjangkit salah satu jenis virus corona varian baru, B.1.1.7.

Mereka dinyatakan terjangkit virus B.1.1.7 pada 1 Maret 2021 dan keduanya sedang menjalani perawatan di Jakarta.

Namun koordinator tim pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menjelaskan kabar baik bahwa mutasi virus tidak menurunkan efektivitas vaksin.

Baca Juga: PBB Mengonfirmasi Pasukan Ethiopia Berada dalam Kemungkinan Pelaku Kejahatan Perang

Dilansir dari Antara, dalam sebuah acara daring pada Kamis 4 Maret 2021, Wiku menyebut bahwa sebagian besar mutasi virus tidak menurunkan efektivitas vaksin.

"Sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virulensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit, begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan," kata Wiku.

Namun ia juga memperingatkan semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang dikembangkan di tanah air.

Lebih lanjut Wiku mengatakan temuan virus varian baru ini akan ditindaklanjuti dengan penelusuran langsung untuk mencegah meluasnya penyebaran.

Baca Juga: Masih Trending di YouTube Indonesia, Ini Lirik Lagu ‘Salah Tompo’ oleh Wandra dan Esa Risty

Ia juga memperingatkan bahwa masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti 3M agar terhindar dari virus corona.

"Seberapapun kuatnya varian virus, bila masyarakat proaktif melindungi diri sendiri maka penularan dan mutasi virus dapat dicegah," jelas Wiku.

Mutasi virus terjadi karena kesalahan disaat virus memperbanyak diri, sehingga bentuk virus anakan tidak sama dengan virus aslinya.

Virus corona B.1.1.7 ini merupakan virus yang bermutasi dari virus SARS-CoV-2 yang tengah menjadi dalang Covid-19.

Baca Juga: Dwayne ‘The Rock’ Johnson Tunjukkan Terapi Bekam Pada Punggungnya Setelah Pemulihan Cedera

Virus corona varian baru ini pertama kali muncul di wilayah tenggara Inggris pada akhir tahun 2020 lalu.

Virus ini diyakini 56 persen lebih menular dari varian terdahulunya dan memiliki tingkat replikasi di dalam tubuh yang lebih tinggi.

Gejala yang ditimbulkan dari varian baru virus corona ini hampir sama dengan gejala terjangkit Covid-19, beberapa diantaranya yaitu:

  • Sakit kepala

  • Mata merah

  • Demam

  • Kelelahan

  • Pilek

  • Sakit tenggorokan

  • Hilang indera penciuman dan perasa

  • Nyeri otot

  • Batuk

Baca Juga: Setelah Tersandung Kasus Dengan Dewa Kipas, GothamChess Membatasi Komentar Karena Diserang Netizen Indonesia

  • Muntah

  • Ruam kulit

  • Sesak nafas

  • Diare

Upaya pencegahan yang tengah dilakukan pemerintah adalah memperketat pengawasan akses kedatangan internasional.

Selain itu agar terhindar dari penularan masyarakat harus tetap menaati protokol kesehatan seperti 3M.

Kenakan masker dua atau tiga lapis, menghindari keramaian dan tetap menjaga jarak, menghindari menyentuh wajah, dan rajin cuci tangan.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini