“Kami masih pantau, terutama berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization, WHO, yakni B117 dan dua lainnya, dari Afrika dan Brazil,” kata Nadia.
Varian Inggris B117 dilaporkan telah mengembangkan epidemi di 70 negara. Sedangkan varian virus baru dari Afrika (B1.351) telah menjadi endemik di lebih dari 20 negara dan varian virus Brazil (B.1.1.28.1 atau P1) telah ditemukan di lebih dari 30 negara.
Nadia menambahkan, upaya mengantisipasi masuknya varian virus baru di Indonesia dilakukan dengan memperkuat pemantauan perjalanan di pintu masuk udara dan laut.
Baca Juga: MUI Menerbitkan Daftar Bumbu Masakan Mengandung Babi, Ternyata Masako Positif Babi Cek Fakta Ini
"Banyak kapal dari luar negeri yang masuk (ke Indonesia). Ada satgas yang memantau para pemudik," kata Nadia.
Metode pemantauan yang dilakukan terhadap WNI yang masuk ke Indonesia harus membawa hasil tes PCR dengan laporan hasil negatif.
Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Setelah itu, dikarantina selama lima hari di tempat yang ditentukan, PCR diperiksa kembali.
“Jika hasilnya positif, maka akan diteruskan ke Whole Genome Sequence. Ini akan kami lakukan di semua pintu masuk,” kata Nadia.
Selain itu, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan ditemukannya varian baru virus Corona B117.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Temukan Mutasi Baru Covid-19 dengan Lebih Smart di Sejumlah Puluhan Negara