Ditinjau dari segi SDM, dia mengatakan bahwa Indonesia sudah memiliki banyak tenaga yang telah dididik dalam program di sejumlah perguruan tinggi seperti UI, UGM, dan ITB hingga Sekolah Tinggi Teknik Nuklir (STTN) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BTTN).
Mulyanto menambahkan, pemanfaatan energi nuklir sebagai alternatif baru untuk sumber energi kelistrikan di tanah air sangat berguna untuk menggenjot sektor industri karena memiliki daya yang sangat besar, hingga melebihi angka 1.000 mega watt (MW) per unit pembangkit.
Selain itu, penggantian bahan bakar nuklir dalam reaktor juga memiliki masa guna yang lebih lama yakni tiga hingga enam tahun dan cenderung lebih stabil sepanjang tahunnya.
Sehingga, pemilihan nuklir sebagai alternatif untuk pembangunan pembangkit listrik baru di Indonesia menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dioperasikan pada beban dasar jaringan listrik.***