Miris! Dalam Uji Coba Obat Kanker di AS Bulan Lalu, Hanya Melibatkan Sedikit Peserta Berkulit Hitam

- 12 April 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi orang kulit hitam
Ilustrasi orang kulit hitam /pexels.com/@daniel-holback-895929

KABAR BESUKI - Para peneliti menemukan bahwa uji klinis yang dilakukan sebagian besar di luar Amerika Serikat jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mendaftarkan peserta kulit hitam.

Rata-rata, uji coba non-AS mendaftarkan kurang dari setengah proporsi pasien kulit hitam. Para ahli mengatakan bahwa peneliti studi dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan partisipasi orang kulit hitam dalam uji klinis dengan membangun tingkat kepercayaan di komunitas itu.

Didorong oleh biaya yang lebih rendah, waktu persetujuan yang lebih cepat, dan birokrasi yang lebih sedikit, para peneliti telah memindahkan sejumlah besar uji klinis obat ke luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Sepeda Motor 'Protolan' Diamankan Polsek Genteng, Diduga akan Melakukan Balap Liar

Baca Juga: Kemendagri Akan Bergerak Cepat dalam Mengurus Persoalan Dokumen Kependudukan Korban Bencana di NTT dan NTB

Baca Juga: Divonis 4,5 Tahun Penjara, Djoko Tjandra Ajukan Banding ke Mahkamah Agung

Sementara tren ini mungkin baik untuk kecepatan dan intinya, itu mungkin memperlebar perbedaan ras dalam uji klinis kanker, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan secara online bulan ini di Cancerjurnal peer-review dari American Cancer Society.

Studi tersebut dipimpin oleh tim peneliti di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City, termasuk Matthew Galsky, seorang profesor kedokteran yang berspesialisasi dalam onkologi dan hematologi, dan Serena Tharakan, seorang mahasiswa kedokteran tahun ketiga.

Untuk studi retrospektif ini, para peneliti menganalisis informasi demografis dari 21 uji coba kanker yang mengarah ke persetujuan Food and Drug Administration (FDA) antara 2015 dan 2018.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Healthline


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x