Satu Hektar Hasilkan 250 Juta, Banyuwangi Genjot Penanaman Pisang Cavendish di Desa-desa

- 1 Mei 2021, 16:49 WIB
Ilustrasi pisang.
Ilustrasi pisang. /Pexels.com/@dom-j

KABAR BESUKI - Para petani holtikultura di Banyuwangi selatan mulai melirik komoditas pisang Cavendish. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bakal memacu pengembangan komoditas tersebut.

Gunawan, seorang petani di Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, mengatakan, sejak sembilan bulan lalu, ia beralih dari petani jeruk menjadi petani pisang yang dikenal pula dengan nama “Ambon Putih” itu.

"Setelah melihat pasar, kami beralih untuk menanam pisang Cavendish. Permintaannya sangat tinggi dan harganya relatif stabil," ungkap Gunawan. Sebelumnya Bupati Ipuk mengunjungi lokasi pematangan pisang cavindish milik Gunawan dalam rangkaian Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) pada 29 April 2021.

Baca Juga: Tagih THR hingga Meminta Pemerintah untuk Mencabut UU Cipta Kerja Ramaikan Peringatan May Day

Dikutip Kabar Besuki dari laman resmi Kabupaten Banyuwangi, saat ini, lanjut Gunawan, ia harus menyediakan 7 ton pisang Cavendish setiap harinya untuk pasar Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. "Kami terus bekerja keras menyiapkan pasokan tersebut,” imbuh Ketua Kelompok Tani Makmur tersebut.

"Petani yang menyetor hasil panennya ke perusahaan kita, masih sekitar 40 hektar. Sebenarnya masih kurang karena prospek pasarnya sangat besar," kata pemilik brand KK Banana tersebut.

Dia mengatakan, pengembangan pisang Cavendish cukup mudah di Banyuwangi. Gunawan menyebutkan pada tahun pertama bisa panen hingga dua kali. Sedangkan pada tahun kedua, bisa panen hingga tiga kali dengan interval waktu empat bulanan.

"Alhamdulillah, hasilnya lumayan. Sekali panen dari satu hektar lahan bisa menghasilkan Rp 250 juta. Setahun minim panen dua kali. Lebih menjanjikan dibanding jeruk," kata dia sumringah.

Baca Juga: Menurut Studi: Serangga Ini Dapat Membawa dan Menularkan COVID, Simak Ini

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini

x