KRI Nanggala 402 Rutin Jalani Pemeliharaan, Kasal: Masih Layak Digunakan untuk Latihan Tempur

- 7 Mei 2021, 08:39 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) didampingi KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/5/2021). Rapat tersebut membahas peristiwa KRI Nanggala 402, kondisi alutsista TNI AL dan rencana modernisasi alutsista TNI AL khususnya kapal selam. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) didampingi KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/5/2021). Rapat tersebut membahas peristiwa KRI Nanggala 402, kondisi alutsista TNI AL dan rencana modernisasi alutsista TNI AL khususnya kapal selam. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp. /SIGID KURNIAWAN/ANTARA FOTO

Lebih lanjut ia mengatakan jika KRI Nanggala 402 sudah terbiasa melakukan penembakan torpedo shoot baik dengan kepala perang (warhead) maupun kepala latihan (exercise) dengan berbagai target atau sasaran.

Sebelum karam, KRI Nanggala sudah terlibat dalam 17 kali latihan penembakan torpedo baik itu jenis warhead atau exercise.

Baca Juga: Pengakuan Aditya Zoni Terkait Dirinya Menyukai Sandrinna Michelle, Ternyata Karena Hal Ini

"Dua kali (KRI Nanggala 402) melaksanakan penembakan kepala perang, dan mengenai sasaran dan sasaran tenggelam. Dan di latihan laut Bali tersebut, KRI Nanggala 402 juga pernah mengenai satu sasaran menggunakan torpedo kepala perang," jelas Yudo.

Sebelum KRI Nanggala mulai hilang kontak hingga dipastikan tenggelam, kapal selam buatan Jerman tersebut telah menjalani gladi tugas tempur (glagaspur) tingkat 1 dan tingkat 2 pada Juli hingga Agustus tahun lalu, dan hasil gladi tersebut berlaku selama dua tahun.

"Sehingga, dari sisi kesiapan latihan, KRI Nanggala masih layak untuk melaksanakan latihan, karena sudah diuji gladi tugas tempur tingkat 1 dan tingkat 2 sebagai persyaratan untuk kapal-kapal," katanya.

Baca Juga: Ikuti Ajaran Nabi, UAS Haramkan Masuki Ibadah Agama Lain, Husin Shihab: Ustad Model Gini...

Yudo juga menunjukkan beberapa lokasi latihan penembakan torpedo yang pernah dijalankan oleh KRI Nanggala 402 dalam sepuluh tahun terakhir.

Lokasi pelatihan tersebut pernah dilakukan di Kepulauan Natuna, Selat Sunda, perairan dekat Sangatta di Kalimantan Timur, Samudera Hindia, perairan dekat Bawean di Jawa Timur, dan perairan utara Pulau Bali.

KRI Nanggala telah hilang kontak setelah diizinkan untuk menyelam pada Rabu 21 April 2021 dini hari. Kapal tersebut terakhir kali terpantau berada di wilayah perairan Bali.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x