Peringati Hari Lupus Sedunia, Ketua IDAI Yogyakarta Ungkap 90 Persen Penyakit Lupus Diderita oleh Perempuan

- 10 Mei 2021, 17:35 WIB
Hari Lupus Sedunia./Instagram/kemenkes_ri
Hari Lupus Sedunia./Instagram/kemenkes_ri /

KABAR BESUKI – Melalui momentum peringatan Hari Lupus Dunia yang jatuh pada hari ini, 10 Mei 2021, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Yogyakarta, Sumadiono mengemukakan bahwa 90 persen penyakit lupus di Indonesia diderita oleh kaum perempuan pada usia produktif.

"Sebanyak 90 persen lupus di Indonesia adalah perempuan berusia produktif 15 hingga 45 tahun dan 10 persen di erita oleh laki-laki dan anak-anak," katanya saat menghadiri rangkaian Hari Lupus Sedunia 2021 secara virtual, yang dipantau di Jakarta, dikutip Kabar Besuki dari laman ANTARA pada 10 Mei 2021

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menjelaskan bahwa penyakit lupus dan autoimun termasuk penyakit kronis di Indonesia karena jumlahnya terus meningkat. Salah satu faktor penyebabnya adalah kemampuan diagnosis yang masih terbatas di Indonesia.

Baca Juga: Tidak Mau Kalah dengan Presiden Jokowi, Gubernur Jatim Khofifah Promosikan Bipang Jangkar Khas Pasuruan

"Itu mengapa lupus sering dikenal sebagai penyakit 'Seribu Wajah' karena penyakit ini sulit untuk didiagnosis dan kemampuan diagnosis pun belum merata," katanya.

Selain itu,  Sumadiono juga menyatakan bahwa pelayanan dan fasilitas obat-obatan juga masih belum merata atau bahkan tidak tersedia serta kebijakan layanan di setiap daerah pun masih berbeda-beda.

Pendiri Yayasan Lupus Indonesia Tiara Savitri mengatakan diperlukan edukasi terkait penyakit lupus kepada petugas yang menjadi ujung tombak pelayanan di Puskesmas.

Baca Juga: Lebaran Makin Dekat, Muhammadiyah Siapkan 100 Titik Lokasi Sholat Idul Fitri di Surabaya

"Sebab mereka yang melakukan diagnosa awal pasien. Setiap daerah bisa melakukan edukasi bagi dokter Puskesmas dan dokter spesialis. Minimal mereka bisa mengenal empat atau tiga gejala berdasarkan cek laboratorium. Sejak awal yayasan ini berdiri, kita dekati dokter yang peduli lupus. Saya ke daerah, sebab tidak semua dokter memiliki wawasan luas terhadap lupus," katanya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

x