Perum Bulog Tagih Hutang Pemerintah, Budi Waseso: Hutang Pemerintah Sebesar Rp1.2 Triliun

- 19 Mei 2021, 02:00 WIB
Ilustrasi beras yang akan dibeli bulog dari petani tahun ini menjelang bulan Ramadhan.
Ilustrasi beras yang akan dibeli bulog dari petani tahun ini menjelang bulan Ramadhan. /Antara

KABAR BESUKI – Perum Bulog melalui Direktur Utama Budi Waseso berharap agar pemerintah segera melunasi piutang sebesar Rp1.2 triliun kepada Bulog.

Hal tersebut diungkapkan agar untuk memperlancar arus kas perusahaan, mengingat pada saat yang sama Bulog juga memiliki utang ke bank.

"Total piutang pemerintah pada Perum Bulog sampai Mei 2021 sebesar Rp1,279 triliun. Mengingat pencairan piutang pemerintah pada Perum Bulog sangat penting untuk memperlancar arus kas perusahaan,” kata Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat di Komisi IV DPR RI Jakarta, Selasa 18 Mei 2021.

Baca Juga: Terpapar Covid-19 Varian Baru di Malaysia, Dua Pasien Pekerja Migran Asal Jawa Timur Mulai Membaik

Budi Waseso juga mengharapkan dukungan DPR, agar pelunasan piutang pemerintah pada Perum Bulog dapat segera dilakukan

Dilansir Kabar Besuki dari Antar, detail total piutang pemerintah pada Bulog sebesar Rp1,279 triliun yang terdiri dari pelepasan stok turun mutu Rp173 miliar.

Ada juga, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digunakan untuk penjualan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sebesar Rp872 miliar, stok CBP yang digunakan untuk tanggap darurat bencana alam Rp36,7 miliar.

Baca Juga: Ditengah Desakan Dunia untuk Mengakhiri Konflik, Israel Semakin Bersemangat untuk Melawan Palestina

Serta, Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP) gula Rp11,2 miliar, dan kekurangan penagihan CSHP gula Rp184 miliar.

Sementara itu Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan Perum Bulog memiliki utang kepada bank sebesar Rp14 triliun.

Direktur Keuangan Perum Bulog Bagya Mulyanto mengatakan pihaknya terbebani bunga komersil di kisaran delapan persen untuk pembiayaan pengadaan CBP.

Baca Juga: Tim SAR Gunung Kidul Selamatkan Wisatawan yang hampir Tewas di Pantai Siung Gunung kidul

Bagya mengungkapkan pada 2019 Bulog membayarkan beban bunga kepada bank sebesar Rp2,5 triliun, pada 2020 Rp1,67 triliun, dan pada tahun 2021 diprediksi beban bunganya mencapai Rp1,3 triliun.

Pada 2020 Perum Bulog membukukan penjualan sebesar Rp27,6 triliun yang terdiri dari penjualan komersil Rp10,4 triliun dan penjualan beras PSO (public service obligation) sebesar Rp17,2 triliun.

Namun pada tahun lalu Bulog juga harus membayar bunga sebesar Rp1,67 triliun, sehingga rugi bersih pada 2020 sebesar Rp821 miliar.

Baca Juga: India Bantah Temuan Mayat di Sungai Gangga Adalah Korban Covid-19

"Untuk tahun 2021, per 30 April, kami Alhamdulillah bisa bukukan laba Rp91 miliar," kata Bagya.

Dia menyebut total aset yang dimiliki oleh Bulog sebesar Rp21,6 triliun.

Dari total aset tersebut sebesar Rp14,5 triliun berupa pinjaman ke bank BUMN yang sudah berwujud stok CBP.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah