Cara Budidaya Itik Bagi Pemula, Kiat Sukses dengan 11 Cara Berikut

- 26 Mei 2021, 21:50 WIB
Ilustrasi Bebek
Ilustrasi Bebek /9883074//pixabay.com

KABAR BESUKI - Budidaya hewan merupakan salah satu bisnis yang sangat menguntungkan. Namun juga membutuhkan ilmu yang sesuai dan paham akan cara merawatnya.

Salah satu hewan yang dapat menghasilkan yakni itik. Itu merupakan hewan yang terbilang mudah untuk dipelihara. Selain keberadaannya yang tak sulit ditemukan, ituk juga merupakan hewan yang dapat hidup di daerah tropis.

Seperti halnya hewan lain, membudidaya itik juga harus tau cara dan perawatannya. Dilansir dari situs arenahewan.com, inilah beberapa cara untuk membudidayakan itik bagi pemula:

Baca Juga: Tujuh Wisatawan Tewas di Jalur Bromo, Polisi Ungkap dalam Penyidikan

1. Tentukan Tujuan Budidaya

Jika anda menginginkan itik pedaging, tentunya anda sangat menginginkan itik yang mudah berkembang dan langsung bisa di nikmati hasil dagingnya bukan? Itik Pekin misanya, sangat cocok untuk itik pedaging, karena dalam waktu 7 minggu saja anda sudah bisa menikmati hasil dagingnya.  Namun, itik Pekin ini tidak akan menghasilkan banyak telur jadi tidak akan cocok bagi peternak itik yang menginginkan hasil produksi berupa telur.

Namun jika anda adalah seorang peternak itik yang meginginkan hasil ternak berupa telur, maka sebaiknya anda memelihara itik jenis Indian Runner atau Khaki Champbell. Bahkan itik dengan kedua jenis tersebut kadang bisa menghasilkan telur yang lebih banyak dari telur ayam dan telur-telur mereka labih bernutrisi dan berukuran lebih besar.

Bahkan itik Champbell bisa menghasilkan 300 butir telur di setiap tahunnya dan juga tidak membutuhkan perawatan maupun pemeliharaan khusus. Begitu juga dengan jenis Indian Runner yang memiliki fisik yang bagus hingga bisa menghasilkan banyak telur per tahunnya.

2. Lokasi atau Akses Menuju Sumber Air

Pastikan itik-itik peliharaan anda mendapat akses yang mudah menuju sumber air atau kolam. Tidak harus kolam besar maupun danau, anda bisa menggunakan kolam kecil agar tetap bisa menfasilitasi itik untuk berkembang biak. Itik menggunakan air untuk banyak hal, termasuk untuk membantu membersihkan mata mereka karena itik tidak memiliki kelenjar mata. Kolam plastik bisa anda gunakan agar lebih mudah membuang dan menggangti airnya nanti.

Baca Juga: Naas, Dua Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Batu Bengkung Ditemukan Meninggal Dunia

3. Pemberian Pakan

Beri pakan itik secara teratur. Bahkan dalam tahapan budidaya sapi potong, anda juga di wajibkan memberi makan secara rutin agar mendapatkan hasil yang maksimal. Meskipun pada dasarnya itik adalah pemburu makanan yang bagus dan mereka akan tetap bisa bertahan di alam bebas tanpa pemberian makanan, namun anda harus tetap memberikan nutrisi yang seimbang agar pertumbuhannya terjaga terutama jika anda mengharapkan hasil produk seperti telur maupun daging. bahkan pada itik petelur harus anda cukupi kandungan protein agar mereka cepat menghasilkan dan gizi yang di dapat bisa memperbanyak produksi telur yang di hasilkan.

4. Kandang

Anda harus mengunci dan memasukan itik ke dalam kandang pada waktu malam hari agar bebas dan terhindar dari pemangsa. Hal yang musti di perhatikan dalam membangun kandang itik adalah adanyanya pintu yang lumayan lebar agar kawanan itik yang biasanya akan masuk secara berkelompok dapat masuk ke dalam kandang. Itik sangat takut akan sumber cahaya, jadi pastikan kandang itik atau bukaannya tidak terlalu meghadap ke arah sumber cahaya. Ingat untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar itik tidak mudah terserang penyakit.

Baca Juga: Sebanyak 8 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Sinovak Kembali Tiba di Indonesia, Pemerintah Jamin Kebutuhan Stok

5. PengisolasianTempat Bermain

Anda boleh saja membiarkan para itik berkeliaran di halaman dekat kandang mereka tapi pastikan amsih di dalam jangkauan dan kalau bisa gunakanlah pembatas atau berupa pagar agar itik tetap berada di sekita lokasi kandang walupun di siang hari. Karena para pemangsa yang dapat menyerang dan mengancam keselamatan itik anda bisa berada di mana saja. Bahkan jika anda sedang melakukan budidaya ayam, maka anda bisa melakukan buddaya kedua jenis unggas tersebut secara bersama-sama.

6. Melakukan Perkawinan Itik

Untuk memulai perkawinan itik, hal yang perlu di perhatikan adalah rasio atau jumlah itik jantan maupun itik betina yang nantinya akan di kawinkan. Jangan sampai itik jantan lebih banyak daripada jumlah dari itik betina karena itik betina nantinya akan luka akibat dari perkawinan yang di lakukan itik jantan. Seperti hanya pembahasan tentang ciri-ciri ayam peru, ada beberapa ciri-ciri yang harus anda perhatikan dalam proses perkawinan itik ini. Jika misalnya itik jantan yang anda pelihara lebih banyak jumlahnya, maka pisahkan mereka terlebih dahulu agar bisa melakukan proses perkawinan secara bertahap.

Baca Juga: Bertepatan dengan Hari Raya Trisuci Waisak, Bupati Banyuwangi Promosikan Batik Bermotif Ajaran Buddha

7. Mengetahui Musim Kawin

Biasanya musim kawin akan berlangsung diantara awal tahun dan pertengahan tahun. Beberapa perilaku yang umum di tunjukan itik pada musim kawin adalah dengan menganggukkan kepala, mencoba naik keatas pasangannya dan mematuk bahkan menggigit leher pasangannya. Biasanya satu ekor itik betina bisa menghasilkan 100 ekor anak itik di setiap musimnya.

8. Proses Inkubasi dan Penetasan Telur Itik

Sebelum melakukan pengambilan telur, maka berikanlah jeda waktu selama 14 hari bagi itik-itik anda untuk melakukan proses kawin. Dengan adanya jeda waktu ini maka itik-itik anda akan mendapatkan waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri agar bisa melakukan proses kawin dan akan mempengaruhi kestabilan dari tingkat kesuburannya. Ambilah telur setiap harinya agar memastikan dan mengetahui bahwa telur-telur yang di hasilkan bagus dan tidak busuk.

Baca Juga: PDIP Sudah Menentukan Sosok Calon Presiden 2024 Mendatang, Ruhut Sitompul Terang-terangan Ngomong Begini

Simpan telur yang telah diambil dan di pisahkan ke tempat yang sejuk bukan tempat yang dingin, ya! Lakukan gerakan memutar satu kali searah pada tiap telur agar tidak terjadi pelengketan membran pada cangkang telur. Simpan telur-telur ini selama 7 hingga 10 hari sebelum diadakannya proses inkubasi. Agar mencapai tahapan perkembangan yang sama maka proses inkubasi sebaiknya di lakukan secara bersamaan.

Masukan telur-telur yang akan di inkubasi ke dalam inkubator secara bersamaan. Setidaknya putarlah telur-telur tersebut 3 kali dalam sehari. Jaga kelembaban dan suhu di dalam inkubator. Proses inkubasi biasanya di lakukan selama 28 har lamanya. Walaupun lama inkubasi akan bergantung pada jenis-jenis itik yang akan di tetaskan. Namun jika selama lebih dari 29 -31 hari telur tidak mengalami perkembangan maka sebaiknya anda pisahkan dan periksa lebih lanjut. Kemungkina telur tersebut mengalami kegagalan atau tidak baik. Namun jika terlihat sulit memevahkan cangkangnya anda bisa membantu dan hentikan jika terlihat adanya pendarahan.

9. Pemeliharaan Anak Itik

Setelah menetas, maka anda bisa membiarkan anak-anak itik tersebut tetap di dalam inkubator selama kurag lebih 1 jam lamanya. Setelah melalui proses tersebut anda bisa langsung memindahkan anak-anak itik kedalam kotak kecil yang di gunakan sebagai kandang sementara untuk anak itik. Gunakan sumber cahaya agar bisa menghangatkan anak-anak itik tersebut, biasanya cukup dengan lampu 250 watt, ini di gunakan pada seminggu dan dua minggu pertama. Biasanya anaka itik tidak lagi membutuhkan lampu penghangat pada minggu ke tiga. Perhatikan tanda-tanda anak itik yang kedinginan, ini biasanya di tandai dengan adanya anak itik yang saling berkumpul membentuk suati koloni. Letakan lampu penghangat di tengah kandang agar bisa memberikan kehangatan menyeluruh.

Baca Juga: Wakil Duta Besar RI untuk India Meninggal Karena Covid-19, Sempat Dirawat di Rumah Sakit

10. Pemberian Makanan

Untuk masalah tempat minum anak itik yang perlu di perhatikan adalah memiliki kedalaman yang cukup agar anak itik dapat membersihkan lubang hidung mereka ketika hendak minum. Namun, jangan sampai tempat minum mereka terlalu dalam hingga menyebabkan anak-anak itik tersebut malah jatuh tenggelam nantinya. ANda bisa menyediakan kumpulan remah-remah roti untuk pakan anak itik, karena pada satu hari setelah menetas biasanya mereka tidak memerlukan apa–apa. Anda bisa juga menggunakan dedak halus dan menggantinya menjadi pelet kasar pada umur itik yang tekah mencapai diatas 10 hari.

11. Tentukan Tujuan Pemeliharaan

Anda bisa kembali membesarkan anak-anak itik sesuai dengan tujuan utama anda. Anda tentunya bisa membesarkan anak-anak itik sebagai itik pedaging, itik petelur bahkan sebagai itik ternak yang nantinya akan membantu membasi hama atau sekedar aktifitas hobi beterna itik. Itik-itik tersebut akan bisa di lepas dan bermain di luar kandang jika telah memasuki usia lebih dari 6 minggu. Perhatikan bulu halus mereka, sebaiknya itik yang di perbolehkan bermain di luar adalah itik yang telah rontok bulu halusnya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Perempuan Hamil Tidak Boleh Melihat Gerhana Bulan Karena Bisa Menggugurkan Janinnya

Demikianlah tatacara dalam budidaya itik yang bisa anda kembangkan dan lakukan sendiri di rumah, selain dari 11 tahapan di atas berikut ada 2 tips penting yang harus anda perhatikan yaitu :

Sebelum mereka melakukan perontokan bulu halus, maka mereka masih sangat rentan terhadap udara dingin dan membutuhkan perlindungan di kandang.

Itik-itik yang baru menetas tidak bisa berdiri di alas yang licin, oleh karena itu gunakan alas akandang berbahan kasar.

Sebaiknya anda mencuci tangan setiapkali berhubungan atau bersentuhan denganitik-itik peliharaan, karena itik bersifat sangat kotor dan bisa saja menularkan beragam penyakit kepada anda.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Arena Hewan


Tags

Terkini

x