Network
KABAR BESUKI – Kenaikan kasus aktif Covid-19 beberapa pekan ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Banyuwangi. Rasio tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit untuk perawatan pasien menjadi hal yang penting dan perlu diutamakan.
Kendati demikian, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melakukan antisipasi dengan menambah kesediaan atau kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Selasa, 22 Juni 2021 saat melakukan mengecek kesiapan RSUD Blambangan,untuk menangani kenaikan kasus aktif Covid-19.
Tampak Ipuk berkeliling RSUD Blambangan dan melihat segala fasilitas RSUD Blambangan terkait penanganan pasien Covid-19.
Ipuk pun kembali menegaskan bahwa sebagai upaya antisipasi kenaikan kasus Covid-19, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan. Di antaranya menambah kapasitas tempat tidur.
Ipuk menjelaskan, untuk BOR non-ICU, saat ini di Banyuwangi berkisar 44 persen. Adapun yang untuk unit perawatan intensif (Intensive care unit/ICU) sudah sebesar 80 persen.
“BOR untuk ICU sudah 80 persen. Kita siapkan tambahan. Sedangkan yang ruang perawatan non-ICU, meskipun BOR masih 44 persen, tetap kita siapkan tambahan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari laman resmi pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Selasa, 22 Juni 2021.
Ipuk mengungkapkan bahwa per hari ini (22 Juni 2021) setelah ada tambahan bed (tempat tidur), rasio keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit rujukan Banyuwangi yakni sebagai berikut:
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Naik Banyuwangi Tambah Kapasitas Tempat Tidur di Rumah Sakit Rujukan
1.Ruang perawatan intensif (ICU): 57 persen
2. Bed di ruang non-ICU: 42 persen.
Ipuk menjelaskan, di Banyuwangi saat ini kasus aktif Covid-19 mencapai 278 pasien per 21 Juni 2021. Lonjakan terjadi karena sejumlah klaster seperti klaster keluarga dan hajatan.
"Ini kerja bersama, saya minta tolong kepada semua agar jangan lalai protokol kesehatan. Kalau terus melonjak, fasilitas kesehatan akan kewalahan seperti sudah terjadi di berbagai kabupaten/kota," papar Ipuk.
“Tenaga kesehatan tidak bisa kerja sendirian, Pak Polisi, TNI, tidak bisa kerja sendirian. Mohon kesadaran bersama, prokes dengan disiplin,” sambungnya.
Selain menyiapkan rumah sakit, kini disiapkan tempat isolasi terpusat non-rumah sakit bagi yang tidak memiliki gejala klinis (OTG).
"Gedung Diklat ASN telah kami siapkan. Tinggal menentukan skema teknis moving-nya saja. Hari ini detailnya kita bahas," ungkap Ipuk.
Ipuk kembali menambahkan berdasarkan data terbaru, saat ini kasus aktif Covid-19 di Banyuwangi 307 orang, sebagian besar dari hasil tracing terhadap beberapa klaster.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono turut berpendapat, bahwa kapasitas ruang ICU di RSUD Blambangan akan ditambah 6 bed.
“Untuk RSUD Genteng juga kita koordinasikan,” papar Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.
Selain itu, kata dia, pihaknya telah meminta enam RS rujukan di Banyuwangi untuk menambah tempat tidur, baik ruang ICU maupun ruang isolasi.
"Kami juga meminta rumah sakit rujukan lainnya untuk menginventarisasi ketersediaan sarana seperti ventilator, oksigen, dan sarana lainnya," pungkas Rio.***
