Program Vaksin Berbayar Terus Tuai Kontroversi, Menkes: Saya Pusing Juga

- 14 Juli 2021, 08:21 WIB
Program Vaksin Berbayar Terus Tuai Kontroversi, Menkes: Saya Pusing Juga
Program Vaksin Berbayar Terus Tuai Kontroversi, Menkes: Saya Pusing Juga //@sekretariat.kabinet//Instagram

KABAR BESUKI –  Program vaksinasi berbayar yang akan dilaksanakan oleh PT Kimia Farma Tbk terus menjadi kontroversi di kalangan masyarakat.

Melihat hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Sadikin bahkan mengaku ikut pusing melihat kontroversi mengenai vaksin gotong royong berbayar.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menkes Budi Sadikin dalam rapat bersama anggota Komisi IX yang disiarkan dalam Youtubre DPR RI.

Baca Juga: Ancaman Risma Pindahkan ASN Tak Becus ke Papua Tuai Kritik, Warganet: Ibu Pikir Disini Tempat Sampah?

Melalui rapat tersebut, Menkes Budi Sadikin menjelaskan bahwa alasan dibukanya program vaksinasi berbayar adalah  untuk mempercepat program vaksinasi.

“Memag vaksin gotong royong waktu di awal adalah merespon kebijakan ini dibikin untuk merespon karena ada persepsi kalau pemerintah akan kurang gesit, kurang cepat, dibandingkan dengan swasta,” ungkap Menkes Budi Sadikin seperti dikutip Kabar Besuki dalam Youtube DPR RI.

Menkes Budi Sadikin juga menegaskan bahwa program vaksinasi berbayar ini bertujuan untuk dapat membantu pemerintah dalam mempercepat program vaksinasi.

Vaksin gotong royong ini  juga awalnya murni urusan business to business. Budi Sadikin menjelaskan bahwa negara tak terlibat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tembus Rekor Lagi, Politikus Demokrat: Pengen Kasih Ini ke Muka Luhut

“Memang ini vaksin gotong royong negara awalnya gak terlibat, ini awalnya emang bener-bener business to business, dimana idenya awalnya swasta-swasta itu bisa membantu pemerintah untuk mempercepat suntikan ,“ ungkapnya.

Melihat adanya program vaksinasi berbayar yang akan dilakukan dan vaksin ini juga mendapat beragam kontroversi dari masyarakat, membuat Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mempertanyakan mengenai daya ungkit vaksinasi berbayar ini.

“Saya jadi lucu pak namanya vaksin gotong royong individu gitu, kalau dilakukan kira-kira daya ungkitnya Cuma berapa pak? Apakah signifikan atau tidak? Ini kalau signifikan ramainya luar biasa, tapi ininya gak jelas,” ungkap Nihayatul.

Baca Juga: 1,4 Juta Vaksin Sinopharm Datang Lagi ke Indonesia, dan Mendarat di Bandara Soekarno Hatta

Melihat ramainya pembahasan soal vaksinasi berbayar ini ternyata juga membuat Menkes pusing. Pasalnya, menurutnya yang diurus tak hanya soal vaksin saja melainkan juga urusan oksigen hingga obat.

“Iya ramainya juga saya yang pusing bu,” ungkap Menkes.

Menurutnya, Budi Sadikin sebenarnya secara pribadi lebih memilih pekerjaan untuk melobi sejumlah negara agar mendatangkan oksigen dan obat-obatan untuk menangani pasien Covid-19.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube DPR RI


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah