KABAR BESUKI – Sosok pengamat menilai bahwa Istana (Istana Negara) disebut seolah tak kompak dengan para Menteri soal penerepan PPKM Darurat yang mana akan diperpanjang atau tidak.
Trubus Rahardiansyah, selaku Pengamat kebijakan publik mengatakan, istana sekarang tampak tidak sejalan dengan menteri dalam hal perpanjangan PPKM darurat atau tidak.
Menurut Trubus Rahardiansyah, Kebingungan atas kebijakan ini muncul karena ada persaingan antara beberapa menteri.
Akibatnya, kebijakan presiden terkesan rancu, dan Istana terkesan tidak kompak, karena ada ego sektoral masing-masing menteri.
Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Sedekah Seluruh Gaji Mereka untuk Bantuan PPKM Pandemi Covid-19
Akhirnya publik tidak tahu menteri mana yang harus didengar di tengah kebijakan yang tumpang tindih ini.
“Jadi kalau tidak ada resistensi diteruskan, dan ini kebijakan berulang-ulang. Termasuk soal PPKM Darurat apakah diperpanjang atau tidak. Di mana, perintah satu menteri dan menteri lain berbeda. Makanya komunikasi politiknya berbeda-beda. Karena masing-masing menteri ada rivalitas,” tutur Trubus Rahardiansyah, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews.
Trubus mengatakan politik semakin liar karena solah memang digunakan untuk menguji ombak oleh istana melalui para menterinya untuk melihat seberapa efektifnya memantau reaksi publik.