Network
Banyak kalangan menilai, buzzer tidak mempedulikan seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan pemerintah yang terkadang menuai kontroversi.
Sebagian kalangan lainnya juga mengaku resah dengan keberadaan buzzer yang kerap meramaikan linimasa media sosial secara terstruktur, sistematis, dan masif ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat luas.
Bahkan, beberapa buzzer dianggap tidak memiliki daya kritis yang mumpuni serta dinilai telah menggadaikan intelektualitasnya demi pundi-pundi rupiah.
Keberadaan buzzer dalam lingkungan pemerintah juga dinilai oleh sebagian akademisi sebagai praktik demokrasi yang tidak sehat.
Baca Juga: Mardigu Wowiek Minta Buzzer Istana Segera Lakukan Tobat demi Terjaganya Keutuhan NKRI
Andi Arief pun juga turut menyuarakan keresahannya mengenai keberadaan buzzer yang tersebar di media sosial.
Dia mengatakan bahwa dirinya siap untuk berperang melawan buzzer secara narasi, karena keberadaan buzzer dinilai telah merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara tersirat, juga menilai buzzer memiliki peran yang sangat besar terhadap terjadinya polarisasi di tengah masyarakat.
"Terhadap Buzzerp kita nyatakan perang, karena negara rusak belakangan ini karena mereka," tuturnya.***
