Untuk mencegah kecurigaan, Rocky Gerung menyarankan agar kepolisian memberikan pernyataan resmi terkait keberadaan aktivis HMI bernama Abdul Muis Amiruddin yang sekaligus menjadi ketua umum di organisasi tersebut.
"Mestinya polisi amankan (aktivis HMI) supaya tidak terjadi culik-menculik atau hilang-menghilangkan atau apapun itu istilahnya. Apapun itu polisi mestinya menyatakan bahwa 'Kami bertanggung jawab atas perlindungan dari temen-temen HMI'," katanya.
Rocky Gerung kemudian kembali mempertanyakan keberadaan Emir Moeis yang justru diberikan jabatan sebagai komisaris anak perusahaan dari salah satu BUMN.
Rocky Gerung menganggap hal tersebut merupakan ketidakadilan sehingga banyak publik yang mempertanyakannya.
"Yang publik pertanyakan justru adalah kenapa saudara Muis (Moeis) yang koruptor itu akhirnya ada di Istana juga? Kan itu ketidakadilan sebetulnya," ujar dia.
Rocky Gerung kemudian kembali menegaskan dan meminta agar kepolisian memberikan pernyataan resmi yang jelas terkait keberadaan aktivis HMI bernama Abdul Muis Amiruddin.
Menurutnya, hal tersebut sangat penting agar publik tidak semakin berprasangka negatif terhadap kepolisian.
"Apapun itu, polisi musti dateng dengan suatu statement formal, satu official statement dari Pak Polisi itu bahwa 'Okay, kami tahu bahwa dia adalah pemimpin demo itu tapi sekarang dia tidak ada'. Supaya tidak menimbulkan semacam ancaman diam-diam bahwa kalau orang berencana demo nanti, tiga empat jam sebelum demo hilang dia," tuturnya.***