Siti Fadilah Supari meragukan efektivitas PPKM untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa telah terjadi outbreak kasus positif Covid-19 ketika tingkat mobilitas masyarakat telah mengalami penurunan.
"Ketika terjadi ledakan-ledakan dan apa yang terjadi pada kita, karena ternyata kasus masih tetap ada. Padahal, kita harus tahu persis apa penyebabnya? Terjadi outbreak, apa benar karena kerumunan? Kalau di India masih mungkin dikarenakan kerumunan, tapi kalau di Indonesia? Itu waktu hari raya, jauh menurun sampai tinggal berapa persennya," katanya.
Siti Fadilah Supari mengakui bahwa hingga kini masih belum ada satupun orang yang memahami penyebab terjadinya outbreak kasus Covid-19 di Indonesia.
Bahkan dia juga mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mengetahui penyebab turunnya kasus positif Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya secara drastis.
"Outbreak itu apa penyebabnya? Sampai sekarang belum tahu. Nah sekarang Pak Anies bilang 'Oh DKI menurun', penyebabnya apa kok turun? Juga nggak tahu. Selalu pakai asumsi PPKM," ujar dia.
Siti Fadilah Supari menegaskan kepada setiap pemangku kebijakan untuk tidak mengandalkan asumsi sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan sebuah masalah.
Dia juga mempertanyakan efektivitas program vaksinasi di tanah air yang telah mencapai angka 13 juta (secara nasional) di balik outbreak kasus positif Covid-19 yang muncul pada akhir-akhir ini.