Siti Fadilah Supari Sebut PPKM Tak Efektif Kendalikan Covid-19 di Indonesia dan Pertanyakan Vaksinasi

- 7 Agustus 2021, 15:18 WIB
Siti Fadilah Supari Sebut PPKM Tak Efektif Kendalikan Covid-19 di Indonesia dan Pertanyakan Vaksinasi
Siti Fadilah Supari Sebut PPKM Tak Efektif Kendalikan Covid-19 di Indonesia dan Pertanyakan Vaksinasi /Siti Fadilah Supari/Instagram.com/@siti_fadilah_supari

KABAR BESUKI - Mantan Menkes Siti Fadilah Supari menyebut PPKM tak efektif kendalikan Covid-19 di Indonesia dan mempertanyakan efektivitas vaksinasi.

Siti Fadilah Supari merasa langkah-langkah yang telah ditempuh pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 masih tidak tepat karena pemerintah tidak mampu mengidentifikasi masalah dengan tepat.

 

"Sebetulnya kalau saya lihat, langkah-langkahnya itu menurut saya tidak mengidentifikasi masalah dengan tepat. Jadi pemerintah tidak melihat masalahnya apa sih?," kata Siti Fadilah Supari sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Harus Menggandeng Siti Fadilah Supari Jika Ingin Pandemi Covid-19 di Indonesia Segera Berhenti

Siti Fadilah Supari mengakui bahwa kebijakan PPKM yang ditetapkan pemerintah mampu menurunkan tingkat mobilitas hingga 40 persen sebagaimana telah diungkapkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Akan tetapi, Siti Fadilah Supari juga menegaskan bahwa PPKM bukan merupakan solusi yang baik untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

"Kalau tujuannya membatasi kerumunan, human to human contact, sudah dapet. Karena kata Pak Luhut, Pak Luhut bisa menurunkan pergerakan sampai 40 persen. Tapi Pak Luhut heran, kenapa jumlah kasusnya tetep meningkat? Artinya, PPKM atau pengurungan penduduk tidak atau bukan jalan keluar yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari Merasa Heran Vaksin Covid-19 Masih Berjalan Padahal Virus Bermutasi Terus

Siti Fadilah Supari meragukan efektivitas PPKM untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia.

Dia juga mengatakan bahwa telah terjadi outbreak kasus positif Covid-19 ketika tingkat mobilitas masyarakat telah mengalami penurunan.

"Ketika terjadi ledakan-ledakan dan apa yang terjadi pada kita, karena ternyata kasus masih tetap ada. Padahal, kita harus tahu persis apa penyebabnya? Terjadi outbreak, apa benar karena kerumunan? Kalau di India masih mungkin dikarenakan kerumunan, tapi kalau di Indonesia? Itu waktu hari raya, jauh menurun sampai tinggal berapa persennya," katanya.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari Ngaku Dibenci dan Dimusuhi WHO: Tidak Adil Terhadap Negara-negara Berkembang Seperti Kita

Siti Fadilah Supari mengakui bahwa hingga kini masih belum ada satupun orang yang memahami penyebab terjadinya outbreak kasus Covid-19 di Indonesia.

Bahkan dia juga mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mengetahui penyebab turunnya kasus positif Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya secara drastis.

"Outbreak itu apa penyebabnya? Sampai sekarang belum tahu. Nah sekarang Pak Anies bilang 'Oh DKI menurun', penyebabnya apa kok turun? Juga nggak tahu. Selalu pakai asumsi PPKM," ujar dia.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari Ditanya Soal Ingin Kembali Jadi Pejabat Pemerintah: Tergantung, Membutuhkan atau Tidak

Siti Fadilah Supari menegaskan kepada setiap pemangku kebijakan untuk tidak mengandalkan asumsi sebagai jalan keluar untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Dia juga mempertanyakan efektivitas program vaksinasi di tanah air yang telah mencapai angka 13 juta (secara nasional) di balik outbreak kasus positif Covid-19 yang muncul pada akhir-akhir ini.

"Kalau mau menyelesaikan masalah jangan pakai asumsi. Kita harus meneliti betul data-data apa yang sudah kita punyai dari tahun 2020 sampai sekarang, kenapa justru outbreak itu muncul ketika kita vaksinasi mencapai 13 juta? Jangan-jangan ada hubungannya dengan vaksinasi," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Karni Ilyas Club


Tags

Terkini